Pekerjaan CV. Putra Sulung Tumbang Lagi

Editor : Meza GN

PASAMAN, (JMG) – Peningkatan Jalan Dari Koto Malintang – Padang Galanggang Lundar Kecamatan Panti Kabupaten Pasaman yang dikerjakan CV. Putra Sulung dengan nomor kontrak 620/026/SPK/BM/PUTR-PAS/2021 senilai Rp. 1.106.594.000,- mendapat sorotan. Pasalnya, sudah beberapa kali penahan bahu jalan tumbang dan patah.

Pada pelaksanaan proyek itu disinyalir ada keganjilan terutama tahap pekerjaan koporan yang diduga tidak sesuai dengan kedalaman yang telah ditentukan dalam gambar kerja. Proyek itu saat ini sudah mengalami dua kali patah dan tumbang pada pasangan batu kali dan penahan bahu jalannya.

Berdasarkan informasi dari Mukhlis LSM Lembaga Fakta Hukum, JMG melakukan pantauan kelokasi proyek itu pada Jumat (08/10). Terlihat pasangan batu kali dan penahan bahu jalan patah dan tumbang. Ketika dikonfirmasi kepada Nalis selaku kontraktor proyek, dia memberikan alasan tumbangnya pasangan batu pada proyek tersebut karna adanya bencana air besar atau galodo.

Anehnya, apa yang disampaikan Nalis tak sesuai dengan apa yang terlihat dilokasi proyek saat JMG kelokasi proyek. JMG tidak menemukan bekas dari bencana air besar atau galodo, karena ladang cabe didekat lokasi proyek itu tidak ada yang tumbang. Seharusnya kalau ada bencana air besar atau galodo, pasti berdampak pada pemukiman dan ladang masyarakat yang berada disekitar proyek tersebut.

Khairul selaku Kabid Bina Marga Dinas PUPR Pasaman mengarahkan JMG untuk konfirmasi kepada Benny selaku PPTK. Benny mengungkapkan bahwa pekerjaan itu masih dalam masa pelaksanaan. “Mau ada banjir atau air bah, itu semua adalah tanggungjawab perusahaan yang melaksanakan pekerjaan tersebut. Kami telah menginstruksikan pada kontraktor pelaksana untuk bekerja sesuai spek dan gambar kerja”, ujarnya.

Beberapa minggu setelah kejadian pertama robohnya pasangan batu proyek tersebut, JMG kembali mendapatkan laporan dari masyarakat setempat bahwa telah terjadi roboh dan tumbangnya lagi pasangan batu proyek yang dikerjakan CV. Putra Sulung tersebut. Pada Jumat (12/11) JMG kembali turun kelapangan untuk meninjau proyek jalan itu.

Dilokasi proyek, JMG melihat lagi tumbang dan robohnya pasangan batu kali dam penahan bahu jalan tersebut untuk yang kedua kalinya. Seorang warga mengaku bernama Edi mengeluhkan jeleknya mutu pekerjaan yang dikerjakan CV. Putra Sulung. Dia mengungkapkan penyebab runtuhnya beberapa titik pada pekerjaan itu disebabkan galian untuk koporannya sangat dangkal dan hanya sekitar 10 cm. Padahal menurut Benny selaku PPTK, koporan untuk pasangan batu dam penahan bahu jalan tersebut sekitar 40 cm. (Tim)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.