Pembangunan Asrama Putra SMAN 3 Sumbar MUTU DAN KUALITASNYA DIRAGUKAN

Editor : Meza GN

PASAMAN, (JMG) – Pembangunan Asrama Putra, Gerbang dan Pagar SMAN 3 Sumbar di Kecamatan Lubuk Sikaping Kabupaten Pasaman yang dikerjakan CV. Mahoni Citra diduga tak sesuai spek tekhnis dan gambar kerja. Proyek senilai Rp. 806.444.889,- dengan nomor kontrak 420.02/507/UTILITAS-TENDER/PSMA-2021 Tanggal Kontrak 24 September 2021 itu bobotnya juga terindikasi tak sesuai target.

Parahnya lagi, disinyalir pengawasan pada proyek tersebut sangat minim sekali. Hal ini terlihat dengan tidak adanya Aanstampang dan mutu juga kualitas beton sangat diragukan karena tidak memakai beton molen.

Hasil Pantauan JMG dilokasi proyek pada Senin (25/10) terlihat hanya tukang dan pekerja yang sedang mengerjakan pondasi bangunan asrama putra dan diduga pemasangan pondasi tersebut tidak mendahulukan pemasangan pasir urug dan aanstampang. JMG juga tidak menemukan adanya pengawas ataupun pelaksana di proyek SMAN 3 Sumbar tersebut untuk dikonfirmasi.

Pada Jumat (26/11) JMG kembali meninjau kelokasi proyek SMAN 3 Sumbar tersebut. Setelah berada dilapangan JMG melihat hanya pekerja dan tukang yang sedang bekerja melakukan pengecoran secara manual. Terlihat tanpa adanya acuan takar (bak takar) dan lagi-lagi tanpa ditemukannya pengawas dan pelaksana dilapangan.

Suryanto selaku Kabid SMA/SMK pada Dinas Pendidikan Provinsi Sumbar saat dikonfirmasi tentang pekerjaan SMAN 3 Sumbar tersebut mengaku sedang berada di Jakarta. Dia meminta JMG untuk pergi ke Kantor Dinas Pendidikan Sumbar untuk konfirmasi lebih lanjut.

Senin (29/11) JMG mencoba menemui Suryanto dikantornya. Tapi beliau sedang tak berada dikantor . Melalui kontak ponsel, Suryanto mengaku masih di Jakarta. “Saya Lagi di Jakarta,Tolong temui Pak Irman Jasmadi PPTK saya di lantai 2, nanti kita mau memanggil perencana, pengawas, dan kontraktor gitu dan terimakasih atas informasi JMG“ ungkap Suryanto.

Irman Jasmadi yang ditemui JMG mengungkapkan bahwa bobot pekerjaan sesuai dengan time schedullenya. Terkait mengenai pondasi, dia mengungkapkan kalau secara tekhnisnya kita melihat struktur yang sudah ada. Kalau kita ambil struktur yang baru bangunan akan tempang dan tidak sejajar. Yang lebih pastinya kalau untuk pondasi saya rasa mesti sesuai dengan spek”, ujanya.

Terkait mengenai pembuatan beton, Irman mengungkapkan itu rekanan pak. Artinya mereka ingin mempercepat pekerjaan ya harus kalau seandainya mau cepat ya pakai molen. Kami nanti meminta uji mutu beton dan uji tarik untuk besinya. (Tim)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.