Sebanyak26 Mahasiswi STIT Perguruan Diniyyah Putri Diwisuda

Editor : De Ola

Padang Panjang, (JMG) – Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Perguruan Diniyyah Putri mewisuda 26 mahasiswinya di Aula Zainudin Labay El Yunusy, Sabtu (6/1). Dua di antaranya menjadi lulusan terbaik dengan prediket Cumlaude.

Wisudawati tersebut terdiri dari lulusan Strata 1 Program Pendidikan Agama Islam 15 orang dan Program Pendidikan Islam Anak Usia Dini 11 orang.

Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Kota, Dr. Winarno, M.E menyengucapkan selamat kepada wisudawati yang telah berhasil menempuh proses pembelajaran dengan baik sehingga berhak menyandang gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd).
Kesuksesan ini, katanya, dapat membawa semangat, antusiasme, serta motivasi baru untuk segera mengaplikasikan ilmu seraya mengabdikan diri kepada agama, masyarakat, bangsa dan negara.

“Saya ingin menekankan kepada wisudawati bahwa apa yang kita peroleh pada hari ini merupakan hasil kerja keras dengan banyak pengorbanan, baik biaya, waktu maupun pikiran. Namun dengan gelar akademik yang telah didapatkan ini, artinya kita telah memiliki kesempatan lebih luas untuk berkiprah, meniti karier dan menata masa depan yang lebih baik. Wisuda bukanlah akhir, tetapi awal dari perjalanan baru menuju kesuksesan,” katanya

Sementara itu, Ketua Senat STIT, Dr. Syarifatul Hayati, Lc, M.A menyebutkan, wisuda ini adalah momen yang sangat berharga karena menggambarkan perjalanan seseorang untuk mendapatkan sebuah gelar.

“Kami berharap ilmu yang didapatkan di sini diamalkan, terus berkarya jangan berhenti belajar. Yang sudah tahfidz 30 Juz terus mengulang-ulang, jangan berhenti sampai di sini,” ujarnya.

Pimpinan Perguruan Diniyyah Puteri, Fauziah Fauzan El Muhamady, SE, Akt, M.Si mengukapkan, yang diwisuda hari ini adalah orang terpilih yang telah menempuh perjalanan yang panjang.

Ia mengatakan perubahan di dunia digital harus mampu dihadapi dengan baik oleh para lulusan STIT ini. Dirinya mengajak wisudawati bisa berjiwa emas dan benar-benar mengamalkan ilmu yang didapat di luar sana nanti.

“Perubahan dunia digital, fungsi guru dapat berkurang karena bisa digantikan dengan teknologi. Belajar bisa lewat YouTube. Tapi fungsi pendidik akan dibutuhkan selamanya,” ungkapnya. (Edi)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.