Pergelaran Adat Di Raja Melayu, Penobatan Seri Paduka Tuanku Muhammad Iqbal Menjadi Sultan Asahan XIII

Editor : De Ola

Tanjungbalai, (JMG) – Sejumlah Sesepuh dan Petinggi Kerapatan Di Raja Melayu Asahan yang dipimpin Tengku Alexander Gelar Tengku Pangeran Mangkubumi Ibni Almarhum Saibun Abdul Jalil Rahmad Syah melakukan Penobatan Seri Paduka Yang Mulia Sultan Muhammad Iqbal Abdul Jalil Rahmad Syah menjadi Sultan Raja Asahan XIII, bertempat Balairung Kehormatan Alun-alun Sultan Abdul Jalil Rahmad Syah Jalan Pahlawan Kelurahan Pantai Burung – Kota Tanjungbalai, pada Kamis (10/08/2023) pagi.

Acara yang diikuti lebih kurang: 500 orang undangan itu dihadiri Gubernur Sumatera Utara H. Edi Rahmayadi, Walikota Tanjungbalai H. Waris Thalib, S.Ag, M.M, Ketua DPRD Kota Tanjungbalai H. Tengku Eswin. S.T, beserta Anggota Forkopimda dan Jajaran Pemko Tanjungbalai, Pimpinan OPD, Camat, Lurah se-Kota Tanjungbalai serta Pejabat instansi lainnya.

Turut hadir rombongan Perwakilan Keluarga Kesultanan Dari Aceh, Medan, Batu-bara, Langkat, Asahan, Tanjungbalai, Tokoh/Pemuka Masyarakat, Agama, Etnis Pimpinan Ormasy/OKP, tenaga pengajar serta Siswa/siswi SMA/SMK/SMP/Madrasah Negeri/Swasta di Kota Tanjungbalai.

Kedatangan Gubernur Sumatera Utara beserta rombongan sekira pukul 09.55 WIB di sambut Forkopimda Tanjungbalai, Kerabat Kesultanan Asahan serta para siswa-siswi kota Tanjungbalai dengan penampilan atraksi pencak silat, tari persembahan. Usai menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia raya dilanjutkan Pembacaan Ayat Suci Al-Qur’an dan acara ditutup dengan Do’a yang dibawakan Ketua MUI Kota Tanjungbalai.

Prosesi Pertabalan diawali dengan Pembacaan Surat Pengakuan Pengangkatan Sultan Asahan XIII yang dipimpin oleh Tengku Alexander Gelar Tengku Pangeran Mangkubumi Ibni Almarhum Saibun Abdul Jalil Rahmad Syah, dirangkaikan dengan Penyerahan Regalia (Benda Pusaka Diraja) Kesultanan Asahan oleh beberapa petinggi kerapatan Di Raja Melayu Asahan. Selanjutnya, Pembacaan Ikrar Oleh Sultan Muhammad Iqbal Abdul Jalil Rahmad Syah Sultan Asahan XIII dilanjutkan Sembah Hormat Kepada Bonda Dr. Eva Mutia Harun.

Gubernur Sumatera Utara. H. Edi Rahmayadi. Gelar Datuk Laksamana Nara Diraja Asahan, dalam Sambutannya mengajak seluruh undangan yang hadir untuk bersyukur pada Allah SWT kerena masih diberi kesehatan sehingga dapat hadir dalam pelaksanakan Penobatan Sultan Di Raja Asahan XIII Seri Paduka Yang Mulia Muhammad Iqbal Abdul Jalil Rahmad Syah seraya menuturkan rasa hormat kepada Keluarga Kesultanan Asahan, Forkopimda Tanjungbalai, Tokoh Agama, Tokoh masyarakat, dan seluruh masyarakat Tanjungbalai.

“Saya meminta kepada Walikota Tanjungbalai untuk memindahkan kembali Balai di Ujung Tanjung ke tempat aslinya untuk menghormati para leluhur melayu di kota Tanjungbalai, saya mohon maaf, kita bukan sukuisme namun kita di Indonesia ini menjujung tinggi adat istiadat, yang perlu kita ketahui adat melayu ini tidak boleh hilang maka karena itu kita harus menjaga dan melestarikan adat melayu yang kita cintai ini, kita harus menghargai adat istiadat daerah masing-masing seperti Tanjungbalai yang mempunyai adat nya Melayu’, ungkap Gubernur Edi Rahmayadi.

Masih dikatakan Gubsu, bahwa sampai dengan tanggal 5 September 2023 masa jabatannya sebagai Gubernur telah selesai, dia berharap kepada pihak Kesultanan Asahan, Mabmi, Tokoh Agama, Tokoh masyarakat beserta Etnis di kota Tanjungbalai agar berkoordinasi kepada walikota Tanjungbalai untuk membangun alun-alun Lapangan Sultan Abdul Jalil Rahmadsyah agar tidak hilang adat Melayu di Kota Tanjungbalai.

Sementara Tuanku Muhammad Iqbal Abdul Jalil Rahmad Syah dalam sambutannya, secara singkat mengatakan bahwa Penobatan Sultan Raja Asahan XIII, diharapkan dapat menjadi suasana baru dalam memajukan adat istiadat budaya Melayu di Kota Tanjungbalai bersama Pemerintah dan Masyarakat Kota Tanjungbalai.

Walikota Tanjungbalai H. Waris Thalib, S.Ag, M.M. yang bergelar Datuk Kesatria Indra Diraja Asahan, mengatakan bahwa Pergelaran Adat Diraja Melayu Asahan Penobatan Sultan Asahan Tuanku Muhammad Iqbal Avinanda Abdul Jalil Rahmatsyah Ibni Sultan Abraham yang telah ditetapkan sebagai Siltan Asahan XIII merupakan suatu peristiwa sejarah yang sangat penting bagi masyarakat Kota Tanjungbalai khususnya.

“Hari ini kami menjadi pihak yang paling bergembira, bisa menjadi rumah dalam sebuah kegiatan yang akan menjadi sejarah ini, Kebahagiaan kami rasanya tak cukup disampaikan dengan kata-kata. Pasalnya, penobatan Sultan Asahan XIII yang hari ini dilakukan menjadi sebuah bukti nyata bahwa Tanjungbalai adalah rumah bagi suku Melayu.Tanjungbalai akan selamanya menjadi ikon dari Melayu, khususya Melayu Asahan, sudah lebih 300 tahun kesultanan Asahan berdiri, beroperasi di Tanjungbalai sejak hari itu dan Alhamdulillah hari ini masih menjadikan kota Tanjungbalai sebagai tempat bernaung, tempat berhimpun, dan berkumpul. Ini kebanggaan yang tak didapatkan oleh daerah lain. Maka itu, Sultan Asahan. Sekali lagi saya ucapkan selamat dan yang paling merasa mendapatkan anugerah dari acara penobatan dan pengangkatan ini adalah kami, Masyarakat dan Pemerintah Kota Tanjungbalai”, ujar Wali Kota Waris Tholib.

Masih dikatakan Waris, untuk kedepannya sudah selayaknya, Pemko Tanjungbalai dan Kesultanan Asahan mampu menjalin berbagai kerjasama untuk memajukan Kota Tanjungbalai, Ikon-ikon kebudayaan Tanjungbalai tidak akan bisa lepas daripada eksistensi Kesultanan Asahan.

“Pemerintah Kota Tanjungbalai siap menggelar berbagai kegiatan-kegiatan adat melalui Dinas-dinas terkait, Organisasi Kebudayaan dan Komunitas-komunitas pecinta kebudayaan, kami berharap Kesultanan Asahan dibawah pimpinan Sultan yang baru semakin mendukung kegiatan-kegiatan yang bernuansa budaya tersebut, jika kita saling mendukung bukan tidak mungkin, kejayaan Tanjungbalai di masa lalu akan segera kita raih kembali.

Saat ini Tanjungbalai sedang menuju perubahan menjadi Smart City, segala bentuk administrasi perkantoran telah mulai diubah kedalam bentuk digital, perizinan, pelaporan dan lain sebagainya pun sudah mulai menuju ke arah yang sama, tapi tenang saja, Smart city bukan berarti adalah kota yang meninggalkan kebudayaan, malah sebalikya, Smart City harus semakin bertanggung jawab terhadap aset-aset budaya dan pengembangan-pengembangan kebudayaan” ungkap H. Waris Tholib.

Dalam sambutannya Wali Kota H. Waris Tholib juga mengatakan, bahwa kedepannya Anak-anak muda harus diajarkan tentang budaya , seperti di sekolah-sekolah, salah satu tema dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila adalah kearifan lokal. Dalam temanya, anak-anak didik diharuskan mengenal kearifan lokal daerahnya, termasuk budaya, dalam budaya tersebut tentu tidak akan pernah bisa mengesampingkan sejarah kesultanan Asahan, keberadaan kesultanan Asahan dan suku Melayu dan Pemko secara terbuka menunggu gebrakan serta usulan kegiatan-kegiatan dari Kesultanan Asahan demi membantu upaya pengembalian identitas budaya di Kota Tanjungbalai ini, sebagaimana dikatakan Wali Kota H. Waris Tholib.

Acara diakhiri dengan acara ramah tamah dan disemarkkan hiburan resam budaya melayu Asahan, Orkes Melayu, tari Gubang dan Senandong Asahan.
(Thd)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.