Anggota Koperasi Merasa Di Rugikan Pengurus Koprasi Dimintak Transaparan

Editor : Ocu Azhar

Jambi, ( JMG ) – Puluhan masyarakat desa Jelutih yang menjadi anggota koperasi Jelutih makmur mengeluhkan kepengurusan koperasi Jelutih makmur karena tidak adanya transparansi dalam penyaluran hasil kebun yang di kelola oleh PT Pratama Agro Sawit (PT PAS).

Koperasi Jelutih makmur merupakan koperasi yang didirikan sejak tahun 2016, tujuan berdirinya koperasi ini yakin untuk mensejahterakan anggota koperasi yang memiliki kemitraan dengan PT PAS.

Ya “Koperasi ini telah berdiri sejak tahun 2016, awal terbentuknya koperasi karena ada suatu kemitraan antara masyarakat desa Jelutih dengan PT PAS. Ada puluhan masyarakat yang lahannya di kelola PT, dengan sisitem bagi hasil, nah dalam pembagian hasil itu di bentuk lah suatu koperasi untuk mengelola hasil tersebut”. Terang Salah satu anggota koperasi berinisial B.

Dalam pengelolaan dana dari hasil kebun yang bermitra dengan PT PAS yang di kelola oleh koperasi, anggota koperasi mengatakan tidak adanya suatu transparansi, anggaran perawatan yang di keluarkan begitu besar, namun nyatanya kebun mereka sangat tidak terawat, dan jalan yang merupakan objek vital untuk mengeluarkan buah sangat tidak layak.

“Kami sangat kecewa dengan kepengurusan koperasi ini, dari luasan lahan dibandingkan dengan hasil sangat tidak sesuai, ada salah satu anggota yang memiliki lahan sekitar 10 hektar namun hanya mendapatkan hasil 1,3 juta sekali panen. potong anggaran perawatan besar, tapi kebun kami macam belukar tak terawat, jalan hancur, pemupukan tidak jelas” geram salah satu anggota dalam forum pertemuan dengan Perkumpulan Tertib Dan Bangkit Jambi.

Menyikapi kekecewaan tersebut, puluhan anggota koperasi memberikan kuasa kepada Perkumpulan Tertib Dan Bangkit Jambi untuk mendampingi mereka dalam mendapatkan suatu penyelesaian.

“Dua minggu yang lalu, Kami sudah bertemu dengan anggota koperasi dan sudah mendengarkan segala keluhan mereka. Kami juga sudah melaporkan ke Dinas Koperasi dan UKM kabupaten Batang Hari, mereka sudah turun langsung mengecek koperasi, dan membenarkan segala tuntutan masyarakat berupa, bahwa benar koperasi Jelutih makmur tidak pernah melakukan RAT, SHU tidak di bagikan, tidak pernah melakukan penggantian pengurus sejak tahun 2016, dan tidak memiliki Simpan pinjam” terang ketua Perkumpulan Tertib Dan Bangkit Jambi ketika kami konfirmasi

Idrus selaku Kabid Dinas Koperasi dan UKM kabupaten Batang Hari menyatakan bahwa “kami telah menerima laporan dari Perkumpulan Tertib Dan Bangkit Jambi tentang keluhan anggota koperasi Jelutih Makmur, setelah laporan masuk, kami langsung mengkonfirmasi ke ketua dan sekretaris dan mereka membenarkan segala tuntutan anggota koperasi. Mereka tidak memiliki usaha simpan pinjam, sejak tahun 2016 hingga sekarang belum pernah melakukan penggantian pengurus. Bagi hasil tidak sesuai dengan harapan anggota koperasi. Kami memberikan saran kepada pengurus koperasi agar membentuk RAT, membentuk unit usaha Simpan Pinjam.”

Surahman selaku Ketua koperasi Jelutih Makmur ketika kami konfirmasi mengatakan “tidak mungkin pengurus koperasi melakukan penyelewengan dana, di dalam anggota koperasi bnyak yang masih ada ikatan saudara dengan saya, pastinya kami kelola dengan baik agar mendapatkan hasil yang maksimal, tidak merugikan masyarakat, kalau posisi seperti ini memang dari perusahaan yang tidak benar, bagi hasil kecil terus. Jika ada gerakan merebut lahan dari perusahaan agar dapat di kelola masyarakat saya sangat mendukung. Kami pernah mengajukan perubahan MOU ke bupati, namun gagal” Terang Surahman.

Menurut keterangan Surahman peran pengurus koperasi hanya menerima slip dari perusahaan, dan langsung membayar ke masyarakat. Yang lebih membingungkan Slip yang memiliki KOP dan logo Koperasi Jelutih Makmur itu dikelola oleh perusahaan, bukan pengurus koperasi.

“Koperasi kami bukan berdiri sendiri, perusahaan yang gaji kami. Saya paling senang jika anggota koperasi kompak untuk nuntut perusahaan,

(Yanti)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.