Untuk Mengatasi Jeratan Rentenir, Bupati Eka Putra Terus Sosialisasikan Makan Rendang

Editor : Fauza Afifah

TANAH DATAR, (JMG)- Upaya Pemerintah Kabupaten Tanah Datar untuk mengatasi jeratan rentenir yang menyebabkan masyarakat menjerit melalui Program Unggulan (Progul) Maksimalkan Pemberantasan Rentenir Agar Hilang (Makan Rendang) di Tanah Datar terus dilakukan.

Diakui Bupati Eka Putra, SE, MM jika progul ini realisasinya masih rendah, dari Rp18 miliar anggaran yang disediakan pasca dilaunching Maret yang lalu baru terealisasi sekitar Rp1 miliar.

Hal itu disampaikannya ketika rapat evaluasi pelaksanaan Program Satu Rumah Satu Hafizh/zah, dengan guru-guru tahfiz se-Tanah Datar di Aula Islamic Senter Pagaruyung, Senin (10/10).

“Program Makan Rendang adalah salah satu dari beberapa progul yang telah dilaunching Pemkab Tanah Datar yang tujuannya untuk mensejahterakan masyarakat. Program Makan Rendang ini tidak lain dari upaya Pemda Tanah Datar menghapus praktik jasa keuangan yang sangat mencekik masyarakat atau lebih dikenal rentenir,” ucap Eka Putra.

Dari itu Eka Putra mengajak guru-guru tahfizh ikut berpartisi mensosialisasikan kepada masyarakat disekitar tempat mengajar tahfiz jika progul Makan Rendang sangat membantu usaha mikro dan usaha ekonomi produktif disemua sektor dengan maksimal pinjaman sebesar Rp10 juta rupiah tanpa bunga dengan batas waktu 48 bulan dan hanya biaya administrasi 1,5%.

“Kepada guru-guru tahfizh yang memiliki usaha mikro atau usaha ekonomi produktif juga bisa memanfaatkan jasa pinjaman Makan Rendang ini, agar usaha terus berkembang dan rentenir tidak punya ruang gerak dalam memperdaya masyarakat agar masuk dalam jerat mereka,” ujarnya.

Bupati Eka Putra juga menghimbau masyarakat yang memiliki rumah atau kontrakan agar ditanya dulu siapa dan untuk usaha apa yang akan mengontrak tersebut sehingga jelas apa usahanya.

Terkait program satu rumah satu hafiz/hafizah yang ditandai dengan stiker yang terpasang di rumah-rumah dikatakan Eka Putra, bagi nagari yang terbanyak akan diprioritaskan untuk bantuan dari Pemda dan BAZNAS, seperti Bansos Pendidikan, Bantuan Produktif BAZNAS, Rehab Rumah dari Pemda dan BAZNAS serta Bantuan Sosial lainnya.

Kabag Kesra Setda Tanah Datar Dadan Hendarsyah mengatakan dari data Verifikator untuk rumah-rumah tahfizh yang teregistrasi saat ini berjumlah 188 Rumah Tahfizh (RT) dengan jumlah santri sebanyak 8.915 santri yang tersebar di 14 kecamatan, serta tim verifikator sebanyak 28 orang, masing-masing 2 perkecamatan.

Sementara untuk guru tahfizh dikatakannya sebanyak 400 orang dan akan dibuatkan Kartu Tanda Anggota (KTA) sehingga akan memudahkan dalam mendapatkan program dan bantuan dari pemerintah.

Turut hadir saat rapat evaluasi program satu rumah satu hafizh/zah tersebut Asisten Pemerintahan dan Kesra Elizar, Kadis Sosial Afrizon, Kadis Pendidikan Riswandi dan beberapa pejabat daerah lainnya. (Boy)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.