Rapat Komite SMAN 1 Batusangkar Ricuh

Editor : De Ola

Tanah Datar, (JMG) – Rapat Paripurna Luar Biasa yang di adakan oleh Ketua komite SMA N 1 Batusangkar dan jajarannya dengan walimurid berakhir ricuh dan tidak kondusif.

Hal ini di picu dari penjelasan Ketua Komite SMA N 1 Batusangkar, Maswardi bahwa dalam pertemuan tersebut tidak ada sesi tanya jawab dan sifatnya hanya mendengar. Dalam penjelasan Maswardi, salah seorang walimurid yang kebetulan juga Sekjen MPTD Tanah Datar, Riadi, SE mengatakan kalau yang di sampaikan oleh ketua komite itu sifatnya pengancaman.

“Seolah-olah Ketua komite lebih berpihak ke sekolah dengan memberikan penjelasan yang sifatnya mengancam walimurid. Salah satu penjelasannya yaitu biaya yang timbul di antaranya pembangunan, kegiatan extra dan yang lainnya di tiadakan karena dengan alasan tidak adanya biaya.

Saya mewakili walimurid mempertanyak kebijakan dan keberpihakan komite terutama ketuanya, kemana dia condong untuk berpihak sementara komite adalah perpanjangan tangan dan perwakilan dari walimurid untuk memperjuangkan hak siswa mendapatkan pendidikan yang layak,” ujar Riadi, Jumat (29/9) di Gedung Maharajo Batusangkar.

Muhammad Rico juga salah seorang walimurid kelas XII menambahkan apa yang di sampaikan dan di jelaskan oleh ketua komite sifatnya lebih cenderung mengancam walimurid.

“Seandainya sumbangan komite ini tidak tercapai maka proses belajar mengajar akan terganggu. Sementara apa yang di tetapkan oleh komite sangat memberatkan walimurid. Contoh, Try Out (TO) yang di anggarkan setahun sementara pelaksanaanya hanya dua kali dan di bayar oleh siswa tersebut lunas. Contoh lain, apabila iuran komite seperti uang sumbangan komite tidak tidak di bayar, maka anak-anak tidak akan menerima nomor ujian, kami sudah mengalaminya pak,” jelas Rico.

“Karena adanya gonjang-ganjing dan tidak adanya kesepakatan maka hasil dari rapat paripurna luar biasa hari ini sepakat untuk mengembalikan sumbangan uang komite kembali ke sistem yang lama, seperti jumlah, angket yang di isi oleh walimurid yang sifatnya sumbangan sukarela seperti dahulu kala,” Kata Novitra Kemala yang juga walimurid dari XII IPS 2.

“Mudah-mudahan dunia pendidikan Tanah Datar berjalan dengan seperti apa yang kita inginkan bersama, walaupun SMA ini di bawah naungan Pemrov Sumbar, tapi kita wajib hukumnya membela anak-anak kita yang belajar di daerah kita sendiri,” ujar Ketua KONI Tanah Datar tersebut. (Nano Bojes).

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.