Lestarikan Adat dan Budaya Minangkabau, Nagari Si kabau Baralek Gadang

Editor : Meza g.n

Dharmasraya, (JMG)– Nuansa budaya gorong royong khas minangkabau terasa begitu kental di Kenagarian Sikabau, Kecamatan Pulau Punjung, Kabupaten Dharmasraya, Sabtu (21/5/2022). Tepatnya di Rumah Gadang Dt Rajo Mangkuto Pasukuan Tigo Nini, di Jorong Koto, nagari setempat, para pemuda, pemudi, ninik mamak, cadiak pandai, alim ulama dan bundo kanduang sibuk mempersiapkan kegiatan alek nagari yang bakal dilaksanakan tanggal 24, 25, 26 Mei ini.

Alek nagari ini mengusung tema” dengan alek nagari kita perkokoh kesatuan dan persatuan sesama anak nagari”. Kegiatan melestarian adat dan budaya minang kabau ini bakal diisi dengan hiburan rakyat seperti panjat pinang, Kim, pertunjukan randai dari murid SD 25 Pulau Punjung, silek songsong, bakawua (ziarah ka makam urang gadang nagari), makan bajamba, saluang dangdut, kuda kepang, orgen tunggal dan kegiatan lainnya.

” Kegiatan alek nagari bakal dilangsungkan selama tiga hari, tanggal 24,25 dan 26,” ungkap Koordinator Acara, Surya Kusuma kepada jejak77 disela- sela persiapa alek nagari tersebut.

Lanjut, Surya Kusuma, alek nagari ini merupakan kegiatan lima tahunan dalam rangka melestarian adat dan kebudayaan minangkabau plus menjaga persatuan dan kesatuan sesama anak nagari dalam mewujudkan pembangunan nagari yang berbudaya.

“Budaya minangkabau merupakan warisan orang- orang tua kita terdahulu. Nah, budaya ini wajib kita lestarikan agar tidak punah digerus kemajuan zaman moderesasi saat ini,” katanya.

Surya Kusuma menambahkan, kegiatan ini merupakan salah satu cara melestarikan adat dan budaya. Ini bakal menjadi acuan di masa mendatang bagi anak keturunan warga Nagari Sikabau di masa mendatang.

“Melestarikan budaya adalah suatu keniscayaan, karena budaya adalah identitas kita,” pungkasnya.

Sementara itu, H.M Yasin Dt Rajo Mangkuto, dan Jamhur Dt Jati menyebutkan, alek nagari ini sudah dilaksanakan turun temurun sejak tahun 1950 lalu. Hingga saat ini tetap lestari agar tidak tergerus akibat adanya perkembangan zaman atau adanya infiltrasi budaya asing karena arus globalisasi.

” Tidak kita pungkiri, secara umum sekarang ini adat dan budaya minangkabau mulai melemah. Melemahnya nilai-nilai budaya minangkabau karena perkembangan zaman dan era globalisasi. Khusus di Nagari Sikabau kami terus memperkokoh dan melestarian adat budaya kita minangkabau,” terang Jamhur Dt Jati.

Kemudian Herianto Dt Mandaro, mengatakan,
adat dan budaya minangkabau adalah salah satu warisan dari nenek moyang yang tak ternilai harganya. Adat dan budaya minangkabau juga merupakan identitas orang Sumbar yang memiliki ciri khas yang berbeda dari daerah lain.

“Melestarikan adat dan budaya minangkabau merupakan tanggungjawab kita. Kalau bukan kita siapa lagi. Kegiatan alek nagari ini adalah salah satu cara menanamkan rasa cinta dan bangga terhadap adat dan budaya kita kepada anak cucu kemenakan,” terang Dt Mandaro.

Lanjut Dt Mandaro, kegiatan alek nagari ini bakal dihadiri oleh Bupati Sutan Riska Tuanku Kerajaan dan unsur pemerintahan lainnya.

“Dalam kegiatan alek nagari juga bakal dilaksanakan peresmian kantor baru
Koperasi Sawit Pusako Niniak Mamak Sikabau,” pungkasnya.

Sementara itu, Walinagari Abdul Razak yang juga selaku ketua panitia alek nagari mengatakan, dengan adanya alek nagari menimbulkan kesatuan dan persatuan anak nagari, niniak mamak, bundo kanduang, serta unsur lembaga yang ada di Nagari Sikabau.

Kemudian timbulnya rasa memliki nagari dan rasa gotong royong. Jika sudah ada rasa memiliki dengan sendirinya membangun nagari akan lebih mudah terwujud. Baik itu pembangunan SMD, pembangunan adat dan budaya serta pembangunan positif lainnya.

” Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung terlaksananya alek Nagari Sikabau ini,” pungkasnya ( dlooyd)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.