Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali Melestarikan Tradisi Dolanan Anak

Editor : Mas Pay

Boyolali ( JMG) – Disdikbud kabupaten Boyolali melakukan Berbagai cara dilakukan dalam untuk melestarikan tradisi dolanan anak yang hampir punah di era modern saat ini. Rabu 13 Desember 2023.

Tradisi dolanan anak yang dikemas dalam festival dolanan bocah asli Boyolali yang dilaksanan di Museum R Hamong Wardoyo tersebut diikuti dari berbagai siswa tingkat sekolah dasar (SD) di Boyolali.

Kepala Disdikbud Boyolali, Supana mengatakan, dolanan anak ini hampir punah, dengan begitu perlu dilestarikan dan dikembangkan lagi agar tak punah. Untuk para peserta lomba ini diikuti lebih dari 300 peserta dari tingkat sekolah dasar.

“Lomba tradisi asli Boyolali ini, ada egrang, dakon dan lompat tali dengan karet. Kalau peserta ada 300-an lebih, berbagai dari siswa SD di Boyolali,”kata Supana.

Dikatakannya Supana, festival dolanan anak ini mendapat tanggapan positif dari para guru dan para siswa. Dimana, pada lomba ini diikuti para siswa SD yang telah melaksanakan tes sekolah.

Jadi mereka habis melaksanakan tes sekolah, dengan adanya tradisi dolanan dan saya lihat mereka senang dan sangat antusias dengan festival ini,”ujar Supana.

Supana berharap, tradisi dolanan bocah ini tidak dilupakan, dimana diera modern ini banyak permainan anak. Selain itu, kata dia, kegiatan ini sekaligus mengenalkan museum kepada masyarakat terutamanya terhadap para anak didik di Boyolali. “Jadi yang hadir disini, sekaligus mengikuti lomba dan dapat melihat lihat di museum.
Sekaligus sarana edukasi terhadap anak anak.

Kemudian untuk para pemenang nanti akan diberikan piala serta uang pembinaan dari panitia,”jelas Supana. Supana menambahkan, kegiatan ini akan diselenggarakan setiap tahun, kemudian kegiatan seperti sekaligus untuk menggali tradisi dolanan anak atau bocah di kabupaten Boyoalali,”sebutnya.

Untuk sementara, seorang guru SDN Bojong Kecamatan Wonosegoro, Mortantio mengatakan, festival dolanan anak ini cukup menarik bagi anak anak setingkat sekolah dasar, dimana permainan anak ini hampir punah di era modern saat ini. “Kami berterimakasih kepada semua pihak yang telah menyelenggarakan festival ini.

Tentunya dolanan anak ini hampir punah, dengan kegiatan ini terlihat anak anak pada senang,”ujarnya. Mortantio mengutarakan, dengan adanya lomba ini, akan mengingatkan dan mempertahankan tradisi dolanan anak yang sampai saat ini hampir dilupakan terhadap anak anak. “Kalau saya lihat permainan jaman nenek moyang ini hampir dilupakan oleh anak anak jaman sekarang.

Jadi kegiatan ini kembali mengingatkan dan mempertahankan permainan anak,”pungkasnya.( Dwi Nurbiyanto)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.