Seorang Operator Excavator Mini Meninggal Di Kelok Hantu, Kasatker PJN I Bantah Alat Disewa

Editor : De Ola

Padang Panjang, (JMG) – Kelok Hantu, Nagari Aie Angek, Kecamatan X Koto, Kabupaten Tanah Datar makan korban. Satu orang operator alat berat jenis Excavator yang sedang membersihkan material penyebab tersumbatnya sungai Batang Aia Kalek di Kelok Hantu meninggal dunia akibat terbawa derasnya arus air pada Kamis (25/4).

Wakapolres Padang Panjang Kompol Eridal didampingi Kasat Intelkam dan Kapolsek X Koto sebagaimana di kutip dari siaran pers Humas Polres Padang Panjang, langsung turun ke lokasi membantu proses pencarian terhadap korban yang bernama Rasyid dan bergabung bersama personil Polres Padang Panjang dibantu TNI serta masyarakat menyisir aliran sungai.

Waka Polres mengatakan berdasarkan keterangan saksi yang berada dilokasi, korban pada pukul 15.00 WIB sedang bekerja menormalisasi Sungai Batang Aia Kalek tersebut dengan menggunakan Excavator mini yang mana saat itu kondisi cuaca pasca hujan.

“Ketika sedang membersihkan sungai tersebut arus air sungai tiba-tiba menjadi besar yang mengakibatkan Excavator terkepung derasnya aliran air sungai,” kata Waka Polres.

Masih menurut Waka Polres, korban berusaha untuk keluar menyelamatkan diri dari excavator tersebut, namun korban kehilangan keseimbangan dan akhirnya terjatuh hanyut.

Melihat kejadian tersebut personil Polres Padang Panjang bersama TNI serta masyarakat bersama-sama melakukan pencarian terhadap korban di sepanjang aliran sungai Batang Aia Kalek.

“Setelah satu jam melakukan pencarian akhirnya korban ditemukan pada pukul 16.00 WIB di Batang Aie Kalek dengan jarak sekitar 2 kilometer dari lokasi kejadian dalam keadaan meninggal dunia dan saat ini korban sudah berada di Rumah Sakit Yarsi Padang Panjang,” pungkas Wakapolres.

Menurut salah satu pemberitaan dimedia online, excavator mini tersebut disewa pihak BPJN kepada PT. Statika Mitra Sarana. Sebab korban yang meninggal merupakan pekerja dari PT. SMS tersebut.

Ditempat terpisah, Kasatker PJN I Ir. Masudi ST, MT kepada JMG mengungkapkan bahwa benar seorang operator alat berat mini meninggal saat bekerja membersihkan material lahar dingin gunung marapi di aliran sungai tersebut. Operator iti terseret air sungai yang tiba tiba datang, ujarnya.

Masudi juga mengatakan bahwa excavator yang digunakan adalah alat milik PT. Statika Mitra Sarana. Statika ada paket preservasi di lokasi tersebut. Pembersihan lahar dingin disekitar gorong-gorong memang menjadi salah satu pekerjaanya, ungkapnya. (Ism)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.