Petani Guguak Mengeluh, Kurangnya Kebutuhan Air Untuk Persawahan Mereka
Editor : De Ola
Pasaman, (JMG) – Para petani sawah yang ada di Ambacanganggang dan Padang Sarai Kecamatan Lubuk Sikaping Kabupaten Pasaman, sangat mengeluh karena terbatasnya saluran irigasi untuk pemenuhan air bagi areal persawahan mereka.
Keluhan itu disampaikan cecep, salah seorang petani di kawasan Guguak Ambacanganggang yang tinggal di padang sarai kepada LSM LPRI dan Wartawan JMG, yang lakukan kunjungan ke Daerah Ambacanganggang Nagari Aia Manggih Selatan, Jumat siang (17/02).
“Hasil tani kami beberapa tahun belakang ini sangat parah dan tidak sesuai dengan usaha yang telah maksimal kami upayakan untuk bercocok tanam padi. Karena banyak nya hama yang mengganggu tanaman padi kami. Banyak nya hama tersebut karna tidak serentaknya semua petani waktu penaman. Kalau kami serentak, air yang kami butuhkan untuk bersawah tidak mencukupi. Karena saluran irigasi lubuk rasam sangat kecil dan tidak bisa menampung debit air yang banyak kalau kami bertanam secara serentak dengan petani nagari durian tinggi dan nagari pauh. Kami berharap bapak bisa menyampaikan keluhan kami ini kepada pemerintah. Semoga saja, pemerintah daerah ataupun provinsi bisa memperhatikan kami agar pendapatan hasil tani kami lebih memuaskan”. Ungkap cecep.
“Hasil sawah sangat membantu mereka di tengah makin beratnya beban kehidupan yang keseharian sebagian besar masyarakat Ambacanganggang dan Padang Sarai Kecamatan Lubuk Sikaping berprofesi sebagai petani sawah. Kelurahan petani tersebut wajib ditanggapi oleh pemerintah. Kita nanti akan mencoba koordinasi dengan dinas terkait dan bupati pasaman untuk menyampaikan keluhan masyarakat tersebut. Semoga ada anggaran kabupaten pasaman ditahun 2023 ini ataupun di tahun berikutnya yang bisa dikucurkan pemerintah untuk rehab berat saluran irigasi lubuk rasam ini. Agar petani bisa bercocok tanam secara serentak dan sawah mereka minim dari gangguan hama. Ungkap LSM LPRI DPC Pasaman saat ditemui.
(Eko Gabriel)