Korlap PT. SGI Akui Adanya Pungutan Dari Oknum Tak Bertanggungjawab

Editor : De Ola

Padang, (JMG) – Ada-ada saja yang terjadi pada proses penerimaan tenaga pengaman di RSUP Dr. M. Djamil Padang beberapa bulan lalu. Pada Desember 2022 lalu, PT Secure Garuda Indonesia (PT. SGI) selaku pihak penerimaan dalam pengadaan satpam melakukan rekrutmen.

Dalam proses rekrutmen itu, diduga beberapa satpam dimintai sejumlah uang oleh oknum yang mengaku karyawan PT. SGI. Pihak PT. SGI mengaku tak terlibat dan tak terkait dalam pungutan tersebut.

Berdasarkan informasi yang didapat JMG dari beberapa satpam yang telah diterima bekerja di RSUP M. Djamil, mereka membayar jutaan rupiah kepada oknum yang bernama Riki yang mengaku dari PT. SGI. Pembayaranpun bervariasi. Mulai dari Rp. 2 juta hingga Rp. 5 juta rupiah.

Menurut Anto (nama pinjaman) pekerjaan selaku satpam itu bisa didapatkan asalkan mau membayar sejumlah uang kepada oknum berinisial “R” yang mengatasnamakan PT. SGI. Ada beberapa orang yang membayar dan telah masuk bekerja sebagai satpam di RSUP. M. Djamil Padang.

Doni Efendi selaku Pimpinan PT. SGI saat dikonfirmasi JMG melalui ponselnya, meminta JMG untuk menghubungi Koordinator lapangannya bernama Syarifuddin. ” Silahkan hubungi korlap saya di Padang. Atau nanti korlap saya yang anggota POM AD akan menghubungi anda”, ujarnya.

Koordinator Lapangan PT. SGI, Pelda Syarifuddin kepada JMG mengakui bahwa dirinya memang pernah mendapatkan info terkait pungutan jutaan rupiah untuk menjadi tenaga pengaman di RSUP Dr. M. Djamil melalui PT SGI. ” Saya pernah dengar tentang pungutan itu”, ujarnya.

Syarifuddin menambahkan, bahwa pungutan yang terjadi itu bukanlah dilakukan oleh pimpinan maupun staf dan karyawan PT SGI. Pungutan itu dilakukan oknum yang bernama Riki dan mengaku sebagai karyawan PT.SGI. Saat ini, pihak PT. SGI masih melakukan pencarian terhadap Riki yang menghilang dan kabur setelah ribut masalah pungutan tersebut.

” Riki bukan karyawan PT. SGI. Dia dulunya sering main ke kantor kami dan ke RSUP Dr. M. Djamil. Kami merasa dirugikan dengan perbuatan Riki tersebut. Hingga saat ini kami tetap mencari keberadaan Riki untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya”, ujar Syarifuddin. (Ism/Shdn)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.