Ki Suwondo ; Wayang Itu Di Samping Hiburan, Namun Juga Ada Ilmu Kehidupan Baik Makro Dan Mikro

Editor : Mas pay

Yogyakarta ( JMG ) – Hari wayang nasional ke – 8 tahun ini memang digelar hampir di seluruh propinsi di Indonesia. Sesuai dengan ditetapkannya tanggal 7 november sebagai hari wayang nasional oleh Presiden Jokowi waktu itu.

Ki Edi Suwondo, Seniman dan Budayawan yang juga Ketua Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) DIY ini mengungkapkan, dengan adanya Keputusan Presiden ( Kepres ) ini diharapkan mampu meningkatkan dan mempunyai rasa memiliki untuk kesenian wayang ini.

” Dengan adanya Kepres ini mengingatkan kita untuk mulat saliro, hangroso wani serta harus merasa memiliki wayang yang telah diakui Unesco sebagai Maha Karya Sejarah yang sangat monumental bahwa PBB telah mengakui nilai adiluhung seni wayang tersebut,”ungkap Ki Suwondo saat dikonfirmasi awak media, Selasa ( 15/11/2022 ).

Ki Edi Suwondo, yang juga sebagai Ketua Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) berharap untuk generasi yang sekarang maupun yang akan datang hendaknya bisa lebih mencintai mahakarya leluhur, khususnya wayang ,apa lagi keberadaan wayang sudah diakui oleh UNESCO sebagai Maha karya.

” Ini sebenarnya jawaban klise mas,Saya berharap generasi sekarang dan yang akan datang lebih mencintai maha karya leluhur kita,” harapnya.

Ia menambahkan kesenian wayang ini disamping hiburan,juga memiliki ilmu kehidupan ,baik makro maupun mikro yang dikemas dalam sastra yang berbobot dan dibungkus dengan iringan yang menyentuh rasa.

“Sebenarnya dalam wayang itu, disamping hiburan namun juga ada ilmu kehidupan, baik makro dan mikro, dengan kemasan sastra yang berbobot dan dibungkus dengan iringan yang nyentuh roso ( rasa ) istimewa,”imbuhnya.

Mengingat sekarang Indonesia, khususnya Jawa sendiri sedang mengalami Krisis kebudayaan, dimana totokromo ataupun unggah – unggah seolah hilang,dalam artian wong jowo tur ilang jawane ( orang jawa tapi hilang adat jawanya ). Seiring dengan kemajuan tekhnologi saat ini,dimana generasi milenial terlalu sibuk dengan dunianya sehingga mereka lupa dengan tradisi dan budaya leluhur.

” Sebenarnya etika itu sangat penting sebagai identitas moral.Dan itu perlu keteladanan yang tulus, bukan basa- basi.Sayangnya kalo sudah menyangkut politik semuanya hanya lipstik saja,” pungkas ki Suwondo

Tentunya ini menjadi keprihatinan kita bersama dan perlu adanya perhatian khusus dari pemerintah baik pusat maupun daerah untuk membina generasi saat ini dan mendatang agar mereka lebih cinta dengan Tradisi dan Budaya nenek moyang.

Ki Yuwono selaku ketua tiga PEPADI juga menambahkan bahwa, Dunia wayang dari tahun ke tahun sekarang berkembang pesat sekali tidak monoton wayang Purwa saja namun juga jenis-jenis wayang yang lain .. wayang golek, wayang kancil, wayang wacinwa dan sebagainya .. wayang tidak akan punah.. pas dan salut sekali dengan ditetapkan 7 November sebagai hari wayang … untuk generasi milenial juga salut karena dengan media wayang generasi kita berpacu dengan kreatifitas masing – masing, pungkas Ki Yuwono.

( Arifin )

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.