Dengan Tema BALUNG NYAWIJI 510 Anak – Cucu Trah Singo Lesono Gelar Syawalan Bareng Di Bumi Kelahiran
Editor : Mas Pay
Gunungkidul ( JMG ) ,- Dengan mengambil Tema ” BALUNG NYAWIJI “, sebanyak 510 Anak – cucu Trah Singo Lesono menggelar syawalan bareng di bumi kelahiran. Acara digelar cukup meriah dirumah mbok Kasri satu – satunya anak ki Singo Lesono yang masih hidup di padukuhan Ngurak – Urak, Kalurahan Petir, Rongkop, Gunungkidul, DIY hari Rabu 4 Mei 2022.
Suatu keberuntungan bagi anggota trah Singo Lesono untuk hari Raya Idul Fitri 1443 H tahun 2022 ini pemerintah memberikan bagi warga negaranya untuk merayakan Idul Fitri bersama keluarga dimanapun berada. Sehingga munculah gagasan dari anak – cucu Singo Lesono untuk mudik kekampung halaman mereka dengan mengadakan syawalan bersama. Kemudian disepakati untuk kegiatan syawalan diadakan dirumah mbok Kasri sebagai pepunden mereka.
Dari kerja keras panitia berhasilah menggalang dana dengan cara patungan bagi tiap orang sebanyak Rp 50.000,-. Setelah kumpul dengan jumlah yang cukup banyak dan juga ditambah donatur hingga terkumpul uang sebanyak Rp 40 juta lebih. Anggaran tersebut akhirnya digunakan untuk mengadakan serangkaian acara diantaranya ziaroh makam Ki Singo Lesono, untuk syawalan, untuk Campur Sari dan pertunjukan seni Kethoprak Mataram.
Menurut salah seorang cucu Ki Singo Lesono Esti Rohani S.Pd yang juga mewakili panitia mengatakan, jumlah anak cucu,buyut,cicit hingga canggah saat ini mencapai 510 orang yang berada di berbagai kota mulai dari sabang sampai merauke bahkan ada yang di Luar Negri. Tujuan syawalan sesuai dengan tema “Balung nyawiji” ( mengeratkan persaudaraan ), Kanthi manunggaling cipto, roso lan karso brayat agung Singo Lesono nglacak sedulur nyawiji tekad nglumpuke balung pisah. Untuk mengumpulkan saudara sebanyak ini kita bikin sebuah group whatsapp sehingga terjalin komunikasi antar saudara. Masih menurut Esti yang saat ini menjadi seorang pendidik di Tangerang, agenda acara seperti ini rencananya akan dibuat 5 tahun sekali atau tercepat ya 3 tahun sekali. (: Wajiyo ).