Ziko Naputra Ilham Sosok Mahasiswa Inspiratif yang Patut Dituru

Solsel, (JMG) – Mahasiswa inspiratif panggilan yang tepat untuk sosok Ziko Naputra Ilham yang menjadi entrepreneur muda dibidang peternakan itik petelur. Kendati, sudah melakoni usaha beternak itik petelur jenis hibrida semenjak SMA, Ziko yang saat ini terdaftar sebagai mahasiswa ITP Padang Jurusan Teknik Sipil sudah mampu menghasilkan pundi-pundi rupiah dari usahanya.

Ziko Naputra Ilham adalah Alumni SMA N 5 Solok Selatan berasal dari kabupaten Solok Selatan. “Kami berharap ada semacam pembinaan dari dinas terkait di Solsel untuk bisa mengembangkan lagi usaha peternakan itik hibrida ini. Sebab, selama ini belum pernah mendapatkan perhatian dari instansi terkait. Mengingat, usaha ini tidak bisa hanya berbekal ilmu dari internet saja. Masih banyak hal yang belum diketahui” ungkap Ziko Naputra Ilham.

“Hobi beternak semenjak kelas XI SMA dan ketika itu sudah mulai muncul ide-ide bisnis beternak” harap Ziko Naputra Ilham.

Ziko menyatakan, usaha peternakan yang dilakoninya adalah itik petelur jenis ratu hibrida, dilahan kering dan telah berjalan sekitar 3 tahun. “Diawal memulai, Ziko belum ada ilmu beternak itik petelur. Hanya saja rajin melihat di internet atau bisa dikatakan otodidak,” lanjut Ziko Naputra Ilham.

Ziko mengenang modal awal ketika memulai itik ratu sebanyak 30 ekor bibit yang berusia sekitar satu Minggu. Bibit itik hibrida tersebut dibeli langsung dari pulau Jawa. “Alhamdulillah, setelah melewati beragam rintangan sekarang hasilnya memuaskan dan kedepannya ingin mengembangkan usahanya lagi,” lanjut Ziko Naputra Ilham.

Lokasi usaha peternakan itik petelur yang dirintis Ziko berlokasi di Balun Sawatau Nagari Balun Pakan Rabaa Tengah, Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh (KPGD), tepat dibelakang rumah orangtuanya.

“Ada tiga kandang itik petelur saat ini dengan ukuran masing-masing sekitar 7 x 12 meter persegi. Didamping beternak itik, Ziko juga berternak ikan nila dan ikan mas serta beternak ayam kampung. Tapi, untuk usaha lebih fokus pada itik petelur,” lanjut Ziko Naputra Ilham.

Usaha peternakan itik petelur jenis ratu hibrida ini, sudah mulai membuka cabang usaha di daerah Pakan Rabaa Timur dengan memberdayakan keluarga dekat.

“Usaha ini, tidak menyita banyak waktu atau bisa dikelola mandiri bersama keluarga. Hasil produksi telur itik dalam sehari rata-rata 500 – 600 butir dari 700 ekor itik. Akan tetapi, saat ini mengalami pengurangan dikarenakan adanya sebagai itik yang mengalami stress dan mengalami mabung atau rontok pada bulu” lanjut Ziko Naputra Ilham.

“Pada massa ini dari 700 ekor itik petelur hanya menghasilkan sekitar 300-400 butir telur/harinya,” lanjut Ziko Naputra Ilham

Senada, Nof selaku Ayah dari Ziko mengaku bangga dengan hobi yang tekuni oleh anaknya, sebab dalam massa belajar sudah bisa menghasilkan. “Ziko butuh dukungan dari berbagai pihak-pihak terkait terutama Pemerintah daerah,” ungkap Nof

“Sebab, itik sampai usia lima bulan banyak rintangan, kadang dibeli bibit 300 ekor paling yang sampai produksi maksimal 250 ekor, sisanya itik mati. “Namun, untuk pemasaran telur itik juga sudah sampai ke Kota Padang namun masih belum bisa memenuhi kebutuhan pasar,” lanjut Nof

Biaya produksi pakan tiap Minggu mencapai Rp4 – Rp5 Juta atau setara 75 kilogram pakan tiap Pekan. “Alhamdulillah bisa tercukupi dari hasil penjualan telur itik,” tutup Nof. *053

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.