Warga Masyarakat Papua Berkolaborasi Dengan Polsek Kalasan

Editor : Supani

Sleman (JMG) – Kapolsek Kalasan, Kompol Legowo Saputro. SH. MSc Pimpin Diskusi bersama warga masyarakat Papua yang berada di wilayah DIY membahas tentang Kamtibmas dan dilanjutkan ke Cupuwatu Campfire utk membahas terkait peternakan dan pertanian yang kelak dapat dikembangkan di Papua beserta Mas Dhanang pemilik Cupuwatu Campfire, praktisi dan ahli peternakan modern. Selasa (29/11/2022).

Acara tersebut diawali dengan himbauan-himbauan dan berupa wawasan yang luas terhadap Warga Papua di bawah pimpinan Hendardo, Ino dan Yoyo yang berada di wilayah DIY agar untuk teman-teman Papua diupayakan selalu menjaga kamtibmas dan tertib hukum serta bisa memulai dan meningkatkan kemampuan serta keterampilan wirausaha, contohnya peternakan dan pertanian. Pemilik Cupuwatu Campfire selaku ahli peternakan modern bersedia untuk membantu/melatih teman-teman Papua dalam hal peternakan (ayam petelur maupun ayam pedaging/potong).

Kapolsek Kalasan mencontohkan dan menjelaskan bahwa,
Pengembangan peternakan disamping sebagai upaya pemenuhan kebutuhan daging, susu dan telur bagi masyarakat, juga diharapkan mampu berperan sebagai daerah produsen dan pemasok hasil ternak bagi daerah lainnya.

Sektor peternakan juga memiliki kaitan erat dengan sektor pertanian dan perkebunan terutama dalam pengolahan lahan dan penyediaan pupuk kandang, di wilayah Kabupaten Nabire contohnya memiliki lahan yang sangat luas merupakan potensi yang sangat memungkinkan untuk pengembangan sektor peternakan. Ketersediaan pakan ternak yang berasal dari tumbuh-tumbuhan terutama bagi ternak mamalia sangat mencukupi dan pemasaran produksi peternakan terutama daging dan telur dimungkinkan tidak mengalami hambatan, “sehingga usaha disektor ini diharapkan memiliki prospek yang baik”, kata Kapolsek.

Menurut analisa Kapolsek, di wilayah Nabire kususnya adalah cocok untuk pengembangan peternak ayam telur, karna wilayahnya cukup luas dan memenuhi sarat.

Berdasarkan hal tersebut diatas nampak bahwa populasi ternak di Kabupaten Nabire di mungkinkan rata-rata mengalami peningkatan, namun untuk ayam ras petelur di tahun 2022 tersebut populasinya tidak ada, dimungkinkan sebagai akibat dari stagnasi faktor produksi terutama pakan sehingga tidak ada peternak yang mengusahakan ayam ras.

Produksi peternakan (daging, susu dan telur) pada umumnya masih terbatas utuk memenuhi kebutuhan masyarakat setempat, bahkan sebagian jumlah daging dan telur yang ada di pasaran berasal dari luar Nabire bahkan luar Papua.

Kondisi ini menunjukkan bahwa produksi lokal belum mampu memenuhi kebutuhan masyarakat akan daging dan telur.

Untuk mengetahui konsumsi masyarakat akan daging, telur dan susu sebagai sumber protein, dapat dilihat pada masyarakat setempat.
Jika dilihat dari segi lalulintas komoditi peternakan Kabupaten Nabire juga berperan sebagai daerah transit terhadap masuk dan keluarnya beberapa komoditi peternakan,
karena belum ada data riil tentang komoditi peternakan yang masuk dan keluar dari Kabupaten Nabire selama ini.

Dari gambaran tersebut diatas nampak bahwa, Kabupaten Nabire belum dapat berperan sebagai pemasok komoditi ternak terhadap daerah lain baik di Papua maupun luar Papua, karena dimungkinkan
rendahnya produksi lokal yang belum mampu menjawab kebutuhan konsumen, sehingga sangat mempengaruhi tingkat harga di pasaran dan tingkat harga akan berfluktuasi tergantung dari jumlah masuknya komoditi peternakan dari luar. Ini sebagai gambaran harga dari beberapa komoditi peternakan di Kabupaten Nabire.

Lanjut paparan Kapolsek, bahwa
kawasan ini mempunyai posisi yang sangat strategis bagi lalu lintas perdagangan dan transportasi baik lewat laut, udara maupun darat, antar pulau dan antar Kabupaten yang ada diwilayah provinsi Papua khususnya diwilayah Provinsi papua bagian Tengah. Kabupaten Nabire merupakan pintu gerbang bagi kegiatan mobilitas perdagangan dan pembangunan bagi Kabupaten di daerah pedalaman/pegunungan tengah yaitu Kabupaten Dogiyai, Deiyai, paniai, Intan Jaya, Puncak Jaya dan Puncak serta merupakan salah satu Kabupaten yang berada dikawasan pengembangan ekonomi terpadu.

Iklim dan Cuaca
Wilayah Kabupaten Nabire beriklim tropis basah dengan curah hujan yang cukup tinggi yaitu rata-rata 484,60 mm dan hampir merata sepanjang tahun. Temperatur rata-rata daerah pantai berkisar antara 24-300C sedangkan dipedalaman pada umumnya berada secara gradual menurut ketinggian yaitu rata-rata turun 0,50C untuk setiap kenaikan ketinggian 100 meter dari permukaan laut. Variasi temperatur antara musim hujan dan musim kemarau relatif kecil.

Jika potensi Pengembangan Ternak Sapi, aspek Ketersediaan Pakan
Potensi ketersediaan pakan di Kabupaten Nabire cukup mendukung untuk pengembangan ternak ruminansia termasuk ternak sapi. Hal ini dapat dilihat dari luas lahan maupun vegetasi jenis hijauan pakan ternak yang ada seperti jenis rumput varietas unggul dan jenis leguminosa yang telah tersebar di Kabupaten Nabire yang dapat hidup dan berproduksi sepanjang tahun serta dari hasil limbah Pertanian tanaman pangan maupun hijauan atau dedaunan atau rambanan atau browese yang selama ini belum dimanfaatkan dan terbuang.

“Dapat disimpulkan bahwa daya dukung Lahan dan Kapasitas Tampung untuk Kabupaten Nabire cukup memadai”, tutupnya. (Prasetyo)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.