Wakil Investor Arab Saudi bertemu Ketua Umum DPP Santri Tani NU T.Rusli Ahmad untuk jalin kerjasama Peternakan Onta

Editor : Meza GN

Pekanbaru, (JMG) – Syaikh Shaleh Abdullah Al Rajhi Penasehat Kerajaan Arab Saudi mewakili Institusi Pendonor dan Investor beserta Andi Jamaro Dulung, Komisaris Utama PT. Global Investasi Negara Timur Tengah, Sebagai lembaga penghubung bertemu dengan Ketua Umum DPP Santri Tani NU T.Rusli Ahmad Jumat 13/08/2021 sore.

Adapun tujuan kunjungan Syaikh Shaleh Abdullah Al Rajhi tersebut,dalam rangka menjalin kerjasama dengan DPP Santri Tani Indonesia dalam hal pendanaan untuk program pembangunan,peternakan Onta dan penanaman ribuan hektar kebun kurma.

Bantuan kerjasama pendanaan tersebut berupa pembangunan Fasilitas Keagamaan Islamic Centre, Masjid Terapung serta di bidang Pariwisata perrkebunan Kurma dan peternakan Onta.

Ketua Umun DPP Santri Tani NU T.Rusli Ahmad kepada awak media mengatakan bahwa pertemuan dengan Syaikh Saleh Abdullah Al Rajhi penasehat Kerajaan Arab Saudi adalah untuk menjalin hubungan kerjasama.

“Kerjasama dalam pembangunan Islamic Centre, Masjid terapung dan pariwisata yang akan kita arahkan ke kota Dumai, dan untuk Peternakan Onta serta pariwisata ribuan hektar perkebunan Kurma akan kita arahkan di kota Pekanbaru dan Kabupaten Kampar,”ucap T.Rusli Ahmad Ketua Umum DPP Santri Tani NU.

Dan insya Allah minggu depan, saya akan berangkat ke Jakarta untuk melakukan pematangan kerjasama tersebut dan melakukan MOU dengan pihak Investor dari Arab Saudi tersebut. Menurut cerita dari Syeikh Shaleh Abdullah Al Rajhi, beliau dahulu lahir di bawah pohon kurma dan sekarang beliau beserta keluarganya sudah 30 tahun lebih mengurusi 1000 Ha lebih kebun kurma milik mereka di negeri Arab dan beliau sudah sangat memahami tentang penanaman dan perawatan Kurma, lanjut T.Rusli Ahmad.

“Ini merupakan suatu terobosan dan harapan besar bagi Santri Tani Nahdatul Ulama untuk belajar dan melakukan kerjasama. Saya juga akan berkoordinasi dengan Kepala Pemerintahan daerah serta kelompok kelompok Tani yang memiliki ijin tapi belum ditanami, tokoh adat dan ulayat yang lahannya belum dipergunakan serta bagi masyarakat yang memilik lahan yang luas dan tidak atau belum diolah mudah mudahan mau bekerjasama menanam pohon kurma agar kebun pohon kurma semakin berkembang dan menghasilkan peningkatan ekonomi yang cukup tinggi apalagi di tengah situasi pandemi covid-19 ini. Seperti negara Thailand dan Australia yang merupakan negara pemasok kurma terbesar untuk Arab Saudi. Kenapa tidak kita terapkan hal tersebut di Indonesia yang tanahnya begitu subur, kita jadikan Indonesia menjadi perkebunan Kurma terbesar di Asia tenggara. Dan program ini akan kita mulai dari Riau. Oleh sebab itu kita mohon doa dari masyarakat Riau, para santri, tokoh ulayat, tokoh adat, Ulama dan Kyai agar program ini segera dapat terealisasi khususnya di propinsi Riau.” tutup Ketua Umum DPP Santri Tani NU.

( Ad )

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.