Tempo Inti Media Harian Jakarta wawancara eksklusif dengan bupati Eka Putra

Editor : De Ola

Jakarta, (JMG) -Tertarik dengan kepemimpinan Bupati Tanah Datar Eka Putra, SE, MM dalam membangun wilayah dan mensejahterakan masyarakatnya, pihak PT. Tempo Inti Media Harian Jakarta mengundang Bupati Eka Putra untuk melakukan wawancara eksklusif untuk mengisi sebuah acara yang diberi nama ‘Teras Negeri’ di studio Tempo lt. 5 Gedung Tempo jl. Palmerah Barat No. 8 Jakarta, Senin 5 Juni 2023.

Kehadiran Bupati Eka Putra memenuhi undangan tersebut disambut langsung oleh Pimpinan Redaktur Tempo Ali Nur Yasin bersama Redaktur Tempo Inti Media Harian Meiky Syofyansya, Media Manager Sajalih Kaisan serta beberapa staf PT. Tempo Inti Media Harian. Sementara ikut mendampingi dalam rombongan Bupati Asisten Administrasi Umum Jasrinaldi, Kepala Dinas Kominfo Yusrizal dan Kabag Prokopim Dedi Tri Widono.

Pada saat wawancara eksklusif antara Bupati Eka Putra bersama PT. Tempo Ali Nur Yasin, beberapa hal terkait dengan program unggulan daerah Tanah Datar terkait dengan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat dibahas. Berikut hasil wawancara eksklusif tersebut.

Ali Nur Yasin : Tanah Datar merupakan daerah agraris, bagaimana program bapak untuk membantu masyarakat ?

Eka Putra : Benar, Kabupaten Tanah Datar sebagai besar penduduknya berpenghasilan sebagai petani untuk itu kami membuat program yang bernama Bajak Sawah Gratis. Gratis ini bukan slogan saja. namun semuanya mulai dari operator, bahan bakar dan juga alsintan nya ditanggung Pemerintah Daerah.

Selain program bajak sawah gratis, di bidang pertanian kami juga ada program asuransi padi dan asuransi sapi.

Ali Nur Yasin : Nah, kalau ternak bagaimana mekanismenya pak ?

Eka Putra : Untuk asuransi ternak tidak semua masyarakat mau ikut, karena syaratnya harus dipasang eartag ditelinga sapi jadi tidak semua masyarakat mau. Tapi dari target kita tahun lalu 2000 ekor tercapai 100%, begitu juga dengan asuransi padi capain kita juga 100%.

Caranya, kalau sapi yang diasuransikan mati atau hilang kami akan ganti dengan satu ekor sapi, tapi kalau sakit dan sempat disembelih itu akan diganti 50%, begitu juga dengan asuransi padi kalau padi gagal panen atau diserang hama kita akan ganti semuanya. Disisi ekonomi ini sangat menguntungkan bagi masyarakat, karena tidak ada kerugian yang akan ditanggung oleh masyarakat petani kita, ini juga menyangkut dengan pengendalian inflasi daerah.

Ali Nur Yasin : Nah ini menarik pak Eka, Tanah Datar kan mendapat penghargaan dari Kementerian Keuangan karena mampu mengendalikan inflasi daerah, bahkan menjadi yang terbaik di wilayah Sumatera. Nah apa resepnya ini pak ?

Eka Putra : Pertama kita kawal komoditinya, terutama cabe, bawang merah, beras dan telur yang merupakan penyumbang inflasi terbesar, ada satu lagi yang menarik yaitu jengkol. Ya, ketika harga ini tidak stabil dan tinggi akan menyebabkan inflasi. Akhirnya komoditi ini harus kita kawal, sehingga harganya bisa tetap stabil.

Ali Nur Yasin : Nah ini juga menarik, sebagai Bupati bapak juga punya program unggulan di bidang pariwisata di setiap nagari. Nah ini bagaimana ?

Eka Putra : Iya betul, selain pertanian Tanah Datar juga daerah wisata tidak seperti Riau yang didalam tanahnya ada tambang minyak, diatas tanahnya ada kelapa sawit dan di langitnya ada burung walet. Tapi alhamdulillah kami mendapatkan anugerah dari Allah dengan keindahan alam yang sangat luar biasa, dengan kekayaan budaya yang sangat banyak dan juga kekayaan adat. Makanya supaya ini tetap lestari kami membuat program ‘Satu Nagari Satu Event’ karena adat itu salingka nagari dan disetiap nagari adatnya berbeda-beda.

Melalui program ini kuliner-kuliner tempo dulu akan muncul kembali dan tokoh adat bisa mentransfer ilmunya kepada generasi muda, selain itu program ini juga mendorong kemajuan UMKM yang ada di setiap nagari sehingga perputaran ekonomi juga bagus karena disetiap event akan banyak orang berkunjung tentunya perputaran uang tidak hanya di pusat kota tetapi akan merata sampai ke nagari. Jadi intinya pengembangan pariwisata ini setiap nagari, selain juga untuk mempromosikan budaya lokal serta meningkatkan ekonomi masyarakat.

Ali Nur Yasin : Satu lagi, selain ekonomi dan pariwisata bapak juga fokus pada dunia pendidikan dan juga kesehatan. Nah ini bagaimana agar tingkat pendidikan ini lebih maju dibandingkan periode sebelumnya, dan juga bagaimana pelayanan kesehatan di Tanah Datar ?

Eka Putra : Itu bisa, tentu Kami punya prinsip tidak ada anak-anak di Tanah Datar yang sakit terlantar dan tidak berobat, kita akan fasilitasi secara gratis. Begitu juga dengan pendidikan, prinsipnya tidak ada anak-anak di Tanah Datar yang putus sekolah hanya gara-gara tidak ada biaya, kita akan sekolahkan mereka gratis dengan program beasiswa.

Dan untuk membentuk jiwa generasi muda, kami juga mempunyai program unggulan ‘Satu Rumah Satu Hafizh’ dan alhamdulillah sampai saat ini sudah lebih 14.000 anak-anak di Tanah Datar itu penghafal Al Quran. Program ini juga berkaitan dengan dunia pendidikan, dimana anak yang hafizh Quran akan mendapatkan beasiswa dari pemerintah dan kami juga bekerjasama dengan Perguruan Tinggi dimana kalah hafizh 30 juz bebas biaya kuliah kedokteran sampai lulus. Jadi untuk menjadi dokter itu mudah, syaratnya harus hafizh Quran 30 juz.

Di bidang kesehatan, kami juga terus meningkatkan pelayanan dengan mempermudah proses layanan melalui aplikasi sehingga masyarakat tidak perlu antri untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.

Selain itu, kami juga meningkatkan tingkat kenyamanan pasien di rumah sakit dengan menjaga kebersihan dan keramahan petugas baik dokter maupun parawatnya.

Semua biaya perawatan juga gratis di tanggung BPJS, kalau ada masyarakat yang belum memiliki BPJS kami menggandeng Baznas Tanah Datar untuk biaya pengobatannya. Jadi di Tanah Datar sudah tidak ada lagi masyarakat yang tidak bisa mendapatkan pelayanan kesehatan, karena semuanya sudah ditanggung oleh Pemerintah Daerah.

Diakhir penyampaiannya, Bupati Eka Putra juga mengajak Redaktur PT. Tempo Inti Media Harian Jakarta beserta seluruh jajarannya untuk datang dan berkunjung langsung ke Tanah Datar.

“Pak Ali dan seluruh kru harus datang ke Tanah Datar langsung, karena Saya yakin setelah dari sana pikiran kita akan fresh kembali,” pungkasnya.
(Anto)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.