Tasyakuran Satu Abad NU di Masjid Agung Dharmasraya, Ketua GP Ansor Age Kurniawan Donorkan Darah

Editor : De Ola

Dharmasraya, (JMG) – Dalam Rangka Memperingati Seratus Tahun Nahdlatul Ulama, Keluarga Besar Nahdlatul Ulama Dharmasraya mengelar Tasyakuran di Masjid Agung Dharmasraya, Senin ( 13 Maret 2023 )

Agenda yang digelar ini melibatkan seluruh Banom Nahdlatul Ulama sehingga Masjid Agung yang megah dan luas tersebut di banjiri lautan Jamaah Nahdlatul Ulama, meskipun diguyur hujan lebat tapi tidak mengurangi semangat warga NU Dharmasraya untuk hadir dan mengikuti rangkaian kegiatan dilaksanakan, Selain Ceramah Kebangsaan, ada juga kegiatan sosial seperti Donor Darah dan Sunatan Masal serta 100 Rabana, Pawai, Aksi Pacak Silat dan 100 Tumpeng.

Ketua Gerakan Ansor Dharmasraya, Age Kurniawan turut mendonorkan darahnya bersama puluhan warga Nahdiyin yang antri didalamnya.

” Mendonorkan darah itu salah satu cara atau bukti cinta kita terhadap sesama. Untuk itu mari kita sama-sama untuk mulai mendonorkan darah kita secara rutin, Barangkali yang kita anggap tidak penting, untuk orang lain di luar sana yang sedang membutuhkan darah, Semoga Seratus Tahun Nahdlatul Ulama ini, NU selalu menebar manfaat kepada sesama,” harap Age Kurniawan

Wakil Ketua Umum PBNU, KH. Nusron Wahid dalam Ceramah Kebangsaan mengatakan NU hingga kini masih bisa bertahan karena diberkahi oleh Allah. Tidak banyak organisasi yang usianya bisa melebihi satu abad.

“Kenapa NU bisa bertahan hingga hari ini dan ke depannya. Karena ulama NU senantiasa selalu memberikan bimbingan dan keselamatan kepada umat. Mampu menjaga akidah Ahlussunnah Waljamaah di tengah umat. Selalu mengutamakan dan menggunakan sanad yang sampai kepada Rasulullah. Sanadnya harus jelas,” jelas Nusron.

Ditambah Nusron, pertama sanad Alqur’an. Ulama NU mengajar Alqur’an jelas sanadnya. Jangan biarkan anak anak NU belajar ngaji dengan Yuotube. Karena mengaji di Yuotube tidak jelas sanadnya.
Kedua, sanad ilmu. Khususnya sanad fikih. Bagaimana belajar shalat, puasa dan seterusnya, harus jelas sanad keilmuannya.

Anak NU belajar ilmu agamanya harus jelas sanad.
Ketiga, wiridan. Bacaan wirid setelah shalat yang diajarkan oleh yang guru yang memiliki sanad ilmu.
Keempat, berkah rezekinya. Selalu didoakan rezeki berkah.
Kelima, ulama NU selalu membimbing umat untuk bertaubat dengan istighosah-istighosah,” papar Nusron. ( Dlooyd )

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.