Tanah Datar Targetkan Prevalensi Stunting di Angka 11.5 Persen Tahun 2024

Editor : Fauza Afifah

TANAH DATAR, (JMG)- Pemerintah Kabupaten menargetkan angka prevalensi stunting di Tanah Datar turun menjadi 11.5 persen di Tahun 2024.

Hal tersebut disampaikan Wakil Bupati Tanah Datar Richi Aprian, SH., MH dalam acara Konsolidasi dengan Pemangku Kebijakan Tingkat Daerah (Kemitraan) dalam Percepatan Penurunan Stunting tahun 2022 di Batusangkar, pada Minggu (30/10/2022).

“Target prevalensi dari presiden itu sebesar 14 persen, tapi kami (Pemerintah Tanah Datar) memasang target 10 persen dan insyaAllah 2024 angka prevalensi di 11.5 persen, karena kita sentra pangan,” terangnya

Disebutkan Wabup Richi saat ini prevalensi Tanah Datar berada di angka 21.5 persen berada di bawah angka Sumbar dan Indonesia masing-masing 23.3 persen dan 24 persen.

Meski demikian, menurut wabup yang juga Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting Tanah Datar angka prevalensi Tanah Datar harus lebih rendah dari itu karena Tanah Datar adalah sentra pangan Sumbar.

“Meskipun kita (Tanah Datar) di bawah angka itu (prevalensi Sumbar dan Nasional), angka 21.5 persen masih angka yang besar, sebab kita adalah sentra pangan Sumbar, lumbung beras, sayur, buah dan protein,” terangnya.

Wabup Richi juga menyebut kerja sama dari seluruh pihak terkait sangat dibutuhkan untuk mewujudkan target tersebut.

“Perlu kerja keras sama-sama, kerja cerdas, kerja tuntas sama-sama, seluruh pihak terkait. Basamo mangko manjadi,” tegas Richi.

Sementara itu, anggota DPR RI Komisi IX dr. H Suir Syam M.Kes. MMR menjelaskan bonus demografi Indonesia tahun 2045 menjadi alasan utama gencarnya penurunan stunting di Indonesia.

“Pada tahun 2045 dari data penduduk kita Indonesia lebih banyak umur angkatan kerja daripada angkatan tidak bekerja, itu namanya bonus demografi, ada 2 kemungkinan, kalo angkatan kerja sehat cerdas maka Indonesia akan sejahtera, Sebaliknya, maka akan timbul pengganguran, maka generasi itu bisa kita sebut generasi malapetaka,” terangnya.

Untuk itu, kata Suir Syam, kita perlu menyiapkan generasi yang sehat dan cerdas dari sekarang.

“Untuk itu kita perlu menyiapkan generasi kita menuju generasi emas. Jangan sampai stunting, dimulai dari 1000 hari kehidupan pertama yang menentukan masa depan seorang manusia. Juga butuh pembekalan untuk anak muda dan pasangan yang akan menikah,” katanya.

Turut hadir dalam agenda tersebut Kepala Perwakilan BKKBN Prov. Sumbar Fatmawati, ST. M.Eng, Kepala Dinas PMDPPKB Tanah Datar Drs. Nofendril dan undangan lainnya.(Boy)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.