Tak Pas Tak Aman di Hampung Bada

Politik Kampung (1)

Editor : Fauza Afifah

Penulis: Sayid Af Ghani (Wartawan Muda)

Hampung Bada diambil dari nama bahasa sanskerta, Hampung berarti Kampung sedangkan Bada berarti bertengkar. Jadi Hampung Bada berarti kampung bertengkar. Dimana pemerintah dan aparaturnya selalu bertengkar mulai dari FORKOPIMDA sampai ke forum jorong selalu ribut dan bertengkar.

Tak jelas apa yang menjadi penyebab pimpinan di kampung ini tak pernah akur. Mungkin karena kampung ini bersikukuh mempertahankan semboyan nenek moyangnya yaitu “kalau tak pas tak aman”, diduga menjadi penyebab sampai saat ini pemimpin dan masyarakat di kampung ini selalu bersitegang dalam memperebutkan sesuatu.

Sebelum tahun 2005, dimana pada waktu itu, kepala daerah dan wakil kepala daerah dipilih oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), kondisi masyarakat Hampung Bada hidup rukun dan saling tolong menolong.

Namun sejak berlakunya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, kepala daerah dipilih secara langsung oleh rakyat melalui Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah atau disingkat Pilkada. Masyarakat Hampung Bada mulai terpecah belah karena pengaruh pola kampanye yang diutarakan masing masing kandidat kepala kampung.

Mulai dari Kepala dinas, Camat, Jorong, Ninik mamak sampai kepada pengurus mesjid di Hampung Bada terpecah dua kelompok. Satu kelompok kepala daerah yang menang pilkada dan satu lagi kelompok yang kalah.

Meskipun saat ini hampung Bada pimpin Kepala kampung sebanyak 18 kali, namun ada 2 kali periode dipimpin orang yang sama. 2005 dipimpin Ketua Partai Dongker, 2010 dipimpin Partai Kuning, kemudian Periode 2015 kembali dipimpin Partai Dongker dan pada tahun 2020 kembali dipimpin Partai Kuning.

Kalau diibaratkan pertandingan Dongker VS Kuning diperoleh skor 2:1 dengan keunggulan partai Dongker. Meskipun Dongker dan Kuning 2 periode menjabat sebagai kepala kampung namun dalam kontestasi Pilkada hanya 3 kali Kuning berhadapan dengan Dongker. Pada tahun 2020 Dongker tidak lagi ikut kontes karena undang undang membatasi kepala kampung hanya boleh dua periode untuk mencalonkan diri sebagai kepala kampung.

Pengaruh Pilkada empat kali diisi calon yang sama ini, masih dirasakan dampaknya oleh masyarakat Kampung Bada, sekaligus pengaruh bergantinya pemenang juga menjadi pecahnya persatuan baik itu Kepala dinas, Camat, Ninik Mamak, bahkan kepala Lorong dan pengurus mesjid ikut terbelah dua. Satu pro Dongker dan satunya pro Kuning.

Baru pertama kali melaksanakan pemilihan langsung (2005) menjadi salah satu penyebab munculnya blok atau kelompok yang pro mulai dari elit politik sampai kepada Ninik Mamak.

Ketika Partai Dongker berkuasa orang yang dianggap mendukung calon dari Partai Kuning akan dimutasi ke jabatan bawah bahkan ada yang tidak dapat jabatan. Begitu juga sebaliknya ketika partai Kuning berkuasa maka orang yang dianggap pendukung Dongker juga akan dimutasikan. Kebijakan politik dengan cara merotasi dan mutasi kepala organisasi perangkat daerah (OPD) serta mengangkat kepala OPD berdasarkan dukungan saat kampanye juga menjadi timbulnya blok blok di tengah masyarakat Hampung Bada.

Metode mendirikan organisasi tandingan dalam meraih suara masyakarat saat kampanye, misalnya memodali seorang Calon Datuk atau Raja dalam satu Ulayat tanpa melihat keaslian silsilah keturunan untuk dinobatkan menjadi Datuk atau rajo, menjadi penyebab kuat pecahnya persatuan antar Ninik Mamak. Bahkan yang lebih parah membawa arus politik kepada pucuk pimpinan kerapatan adat serta memfasilitasi pergantian pucuk pimpinan adat usai pilkada juga berpengaruh kuat terhadap munculnya pro dan kontra di tengah masyarakat Hampung Bada.

Masuknya arus politik kepada kelompok pengurus mesjid, ditandai dengan mundurnya pengurus mesjid ketika Pilkada selesai, serta munculnya dua kelompok pengurus mesjid menjadi tanda kondisi Kampung Bada masih menganut falsafah “pas dulu baru aman”.

Bersambung ……..

Catatan: Cerita ini hanya fiktif belaka. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, Itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.