Sembilan kepala desa datangi PT TKA tuntut kelalaian limbah bocor

Editor : Meza g.n

Dharmasraya,(JMG) – Senin (28/3/2022), tujuh kepala desa dari Kecamatan Jujuhan, Kabupaten Bungo, dan Dua wali nagari di Kecamatan Asam Jujuhan, Kabupaten Dharmasraya, mendatangi Kantor PT Tidar Kerinci Agung (TKA). Kedatangan sembilan kepala pemerintahan tingkat desa ini adalah menuntut kesepakatan perjanjian dampak dari bocornya saluran limbah PT TKA pada Selasa (11/1/2022) yang mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan di daerah yang mereka pimpin.

Tujuh desa di Kecamatan Jujuhan yang terdampak akibat operasi PT TKA ini yakni: Pulau Jelmu, Baru Balai Panjang, Rantau Ikil, Ujung Tanjung, Sirih Sikapur, Rantau Panjang, dan Jombak. Kebocoran limbah juga menjalar ke empat nagari tetangga di Dharmasraya, Nagari Sinamar, Alahan Tigo, Tanjung Alam, dan Lubuk Besar.
Kebocoran limbah pabrik berdampak pada aliran sungai. Menurut Datuak Rio, Kepala Desa Pulau Jelmu, Kecematan Jujuhan, sungai Jujuhan merupakan sumber kehidupan bagi masyarakat tidak lagi bisa digunakan, baik itu sebagai sumber perekonomian mereka, terutama tambak ikan yang sangat bergantung pada sungai.

“Kebocoran saluran limbah ini sangat berdampak di aliran sungai di Kecamatan Jujuhan. Kabupaten Bungo ada 7 Desa yang sungainya terdampak. Mulai dari Pulau Jelemu, Baru Balai Panjang, Rantau Ikil, Ujung Tanjung, Sirih Sikapur, Rantau Panjang, hingga Jombak” kata Datuak Rio kepada media ini Senin, (28/3)
Datuak Rio menjelaskan dalam penyelesaian persoalan ini para kepala desa sudah melakukan pertemuan dengan pihak PT TKA sebanyak lima kali pertemuan, “Pertemuan ini akhirnya menghasilkan kesepakatan bahwa pihak PT TKA akan memberikan kompensasi sebanyak 100 juta per desa atau nagari yang terkena dampak. Untuk memenuhi permintaan dari PT TKA administrasi pun sudah kami lengkapi. Namun hingga kini cuma lagu-lagu dangdut yang kami terima,” pungkasnya.

Terpisah, Wali Nagari Sinamar, Marzuki membenarkan jumlah kompensasi sebesar 100 juta per desa atau nagari tersebut. “Namun tiap ditemui, pihak PT tidak memberi tanggapan,” jelas Marzuki.

Tim jejak77.com berusaha mengonfirmasi Humas PT Tidar Kerinci Agung, Nadar, via telpon pada 19.45 WIB. Nadar meminta waktu 30 menit untuk dihubungi kembali karena sedang mengendarai mobil di Sitinjau. Selang 30 menit, tim kembali mencoba menghubungi Nadar. Empat kali panggilan melalui telepon tidak diangkat hingga berita ini diturunkan. (Dlooyd)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.