Satu jam bersama Sutan Riska : Pamalayu Jilid II ungkap Keselarasan Alam Raya

Editor : Meza g.n

Dharmasraya, (JMG) – Nama pamalayu adalah sebagai pengingat sejarah yang terjadi di tahun 1286 ketika Kerajaan Singasari melakukan ekspedisi untuk menangkal pengaruh Mongolia, di antaranya ke kerajaan Melayu Dharmasraya.

Dengan hadir nya kembali festival pamalayu jilid II, akan mengupas dan mengenalkan kepada seluruh masyarakat, tentang tapak sejarah sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Batanghari bahwa kebesaran Kerajaan Melayu Dharmasraya bukan hanya cerita, tetapi masih dapat disaksikan sampai sekarang bukti bekas peninggalannya masih ada.

Festival Pamalayu Jilid II ini, merupakan salah satu bagian event budaya yang dilalui aliran Sungai Batanghari dari rangkaian Kenduri Swarnabhumi.

yang akan mengungkap tentang potensi sejarah, budaya, seni, wisata, ekonomi, kemudian berkolaborasi menciptakan ciri positif yang penting untuk Sumatera Barat di kancah nasional.

” Dalam Festival Pamalayu ini akan berlangsung musikalisasi puisi Melayu dari para seniman lokal, penampilna produksi UMKM, serta sajian kuliner tradisi Sumatera Barat,” ungkap orang nomor satu di Dharmasraya itu.

Sutan Riska Tuanku kerajaan Mengenai Festival Pamalayu Jilid II ini yang utama juga pameran dan diskusi mengenai cagar budaya yang berada di Dharmasraya.

“Patut disyukuri kegiatan Festival Pamalayu kembali digelar dengan mendapatkan dukungan penuh dari Kemendikbudristik melalui Dirjen Kebudayaan yang berkolaborasi dengan Pemda Dharmasraya,” tukas bupati

Menurutnya, banyak hal yang dapat diambil serta menjadi pedoman bagi anak bangsa melalui gelaran Festival Pamalayu, salah satunya menggali dan mengetahui peninggalan sejarah di Dharmasraya.

Ia berharap melalui ekspo UMKM dapat memacu semangat pelaku UMKM untuk meningkatkan kualitas dan promosi ke tingkat nasional bahkan internasional.

“UMKM merupakan kekuatan baru bagi masyarakat. Saya berharap seluruh pihak terkait dapat bergerak untuk melakukan pembinaan di tengah masyarakat,” katanya saat diwawancara Kamis (18/8/2022).

Penutup, sasaran dari Festival Pamalayu untuk menghidupkan sekaligus mengobservasi budaya lokal yang tumbuh di masyarakat dan dipadukan dengan unsur kekinian sebagai daya tarik hiburan masyarakat.(dlooyd)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.