Rapat Kerja Sama Dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) Dengan Pimpinan Redaksi Berakhir Ricuh

Editor : Meza GN

TANAH DATAR, (JMG) – Dalam mewujudkan pemerintahan yang bersih, transparan dan bebas dari korupsi, dinas komunikasi dan informatika (Diskominfo) Tanah Datar mengundang rapat rekan pimpinan media di Aula Bupati Tanah Datar, Pagaruyung Kamis, 13/1/2022 .

Ada 84 media yang diundang untuk mengikat kerja sama dalam kerangka Acuan Kerja (KAK), yang nanti disepakati sebagai acuan kerja sama.

Bonar Surya Winata, salah satu wakil pimpinan redaksi online dan juga ketua KWRI Tanah Datar, mengkritisi tentang adanya Kartu Tanda Anggota Dewan Pers yang wajib ada untuk kerja sama, mana ada KTA dewan pers?,inj jelas tidak menguasai materi,ungkap nya.

Bonar Surya juga mempertanyakan adanya pertemuan kesepakatan dengan satu organisasi pers dengan bupati Tanah Datar,padahal dia sendiri adalah ketua salah satu organisasi pers di Tanah DatarDatar, kapan itu?, kata Bonar Surya.

Riady Sutan Polowan, SE.dari pimpred Indocorner juga mempertanyakan tentang keharusan adanya sertifikasi dewan pers untuk syarat kerja sama ini.

Dia juga mengusulkan untuk media kerja sama ini “satu tahun” telah terverifikasi media dan wartawannya bekerja di Tanah Datar.

Sikap terindikasi arogan mulai diperlihatkan oleh Abrar ketika menjawab pertanyaan demi pertanyaan peserta, serta cenderung kasar dengan menunjuk “pakai tangan kiri” kepada salah seorang pimpinan redaksi (pimpred).

Domas Hadi salah seorang pimpred mengingat kan hal itu, namun suara Abrar semakin keras kepada peserta yang lain,seolah-olah dia yang berkuasa.

Beberapa pimpred tidak terima dilecehkan dan dipermalukan seperti itu di depan meja Abrar, dan dihadang oleh rekan pimpred yang lain, mempersalahkan pemicu Abrar ini.

Syafriyanto YB Wakil Pimpinan Umum Jejak News menambahkan, semua yang di pertanyaan itu tentang verifikasi faktual dan untuk sertifikasi wartawan kita juga memiliki. Namun pertanyaan dari salah satu rekan kita langsung saja di cut oleh Abral selaku kadis Kominfo dan tidak di tanggapi, lalu menunjuk peserta rapat dengan tangan kiri dengan nada tinggi pula.

Karena kita orang Media juga manusia tidak bisa di perlakukan semena-mena, kita punya harga diri, apalagi saya sudah 20 tahunan menulis di media, jadi bahasa dan tindakan arahan dari Kadis Kominfo sangat tidak terpuji,” ungkap YB

Untung saja peserta rapat dapat mengendalikan emosi dari tidak terpuji dan hal-hal yang tidak diinginkan serta keluar sidang untuk menyetujui perbuatan meskipun hati masih tidak terima dengan bahasa kasar Abrar.

Diluar sidang, Riady pimpred Indocorner, menyayangkan sikap dan perilaku Abrar, sebab sebagai orang Tanah Datar dan orang Minangkabau tidak sepatutnya melakukan seperti itu.

Sebagai warga Tanah Datar sangat tidak ada sopannya menunjuk orang pakai tangan kiri, apalagi disertai suara keras seperti itu disaksikan oleh tamu yang diundang”,ungkap Riady.

Dia berharap kepada pemangku kebijakan di Tanah Datar untuk dapat memastikan, terutama Bupati Tanah, dan juga anggota legislatif (DPRD), untuk memanggil yang bersangkutan ini telah memberikan gambaran yang buruk bagi Luhak Nan Tuo.

(Boy/Tim)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.