Peringati Hari Lahir Pancasila, AWPI DIY Gelar Sarasehan Budaya

Editor : Mas pay

Yogyakarta ( JMG ) – Asosiasi Wartawan Profesional Indonesia (AWPI) DPD DIY dalam rangka peringati Hari Lahir Pancasila menggelar sarasehan tentang kebudayaan dengan moderator Nano Asmorodono. Acara digelar di Pendopo Tamansiswa Kamis malam (1/6/2023).

Nano yang juga dikenal sebagai sutradara sekaligus pengurus DPD AWPI DIY Divisi Seni dan Budaya menjelaskan, bahwa AWPI dalam berhubungan dengan masyarkat hendaknya bisa menginformasikan segala hal-hal yang di informasikan.

Dengan media cetak, online dan elektronik kita juga bisa melihat akan seni dan budaya juga. Melalui media dengan desainasi dan informasi kita bisa tampilkan budaya-budaya yang ada di Yogyakarta khususnya, papar nya.

Mungkin di Indonesia tradisi yang modern untuk memberikan edukasi kepada anak-anak muda dan masyarakat melalui seni dan budaya tidak hanya dengan media cetak dan elektronik. Imbuhnya.

Dan AWPI DIY saat pelantikan nanti akan menampilkan seni dan budaya yang ada di Kota Yogyakarta, dengan penampilan seni tradisi yang melekat dengan kota Yogyakarta seperti bergodo, tari kalau memungkinkan dengan jatilan yang mengundang masa banyak sekali, terangnya

Itu untuk memperlihatkan bahwa AWPI itu juga konsen terhadap seni dan budaya, sambungnya kemudian kalau ada hal-hal yang perlu diinformasikan untuk segera sampai kepada masyarakat pihaknya mengadakan pentas-pentas seni.

“Nanti Visi dan Misi AWPI itu apa bisa di sampaikan melalui pentas seni ini. Tentara peluru satu nyawa satu, kalau seniman dan budayawan suara satu bisa nyawa seribu,”paparnya

Nano juga menekankan bahwa kita harus konsen sebagai AWPI jadi kita juga harus berbudaya karena ini penting.

“Kita harus menampilkan budaya lokal atau budaya yang hidup di desa-desa, biar dikenal dulu AWPI, mungkin masyarakat belum tau apa sih AWPI, disinilah kita jelaskan bahwa AWPI itu Adalah Asosiasi Wartawan Profesional Indonesia sebuah organisasi kewartawanan,”ujarnya.

Ditempat terpisah Ketua dua DPD AWPI DIY Paiman juga menekankan bahwa hendaknya nanti semua pengurus AWPI dalam menghadapi pemilu harus benar benar bisa membedakan antara itu kepentingan politik dan kepentingan organisasi.

“Kita sebagai pengurus AWPI harus bisa berdiri independen karena AWPI adalah wadah wartawan bukan wadah politik”, Tandasnya.

Paiman juga berpesan kepada semua wartawan yang tergabung dalam Asosiasi Wartawan Profesional Indonesia DIY tetap mengedepankan kode etik sebagai jurnalis dalam menjalankan tugas jurnalistik sehari-hari maupun kode etik AWPI, pungkas Paiman.

( Hari S )

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.