Peringati Hardiknas 2023, Bupati Banyuwangi Luncurkan Program Rindu Bulan

Editor : Mas pay

Banyuwangi (JMG) – Bupati Banyuwangi, Ipuk Festiandani, tak hentinya berakselerasi dalam upaya mengentaskan anak putus sekolah di Banyuwangi melalui berbagai program.

Salah satunya program pendidikan, Rintisan Desa Tuntas Wajib Belajar 12 Tahun (Rindu Bulan), yang diluncurkan bertepatan dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), Selasa (2/5/2023).

Berbasis ditingkat Desa/Kelurahan, program ini di tahap awal menunjuk 26 Desa/Kelurahan sebagai Pilot Project, yang akan bergotong royong menuntaskan wajib belajar 12 tahun kepada semua warganya.

Artinya, Desa/Kelurahan bersama-sama untuk mendorong dan memfasilitasi warganya, agar menuntaskan pendidikannya hingga ke jenjang pendidikan setara SMA.

Ipuk Festiandani mengatakan, bahwa Rindu Bulan adalah penajaman dari inovasi pendidikan yang sebelumnya telah di luncurkan oleh pemerintahan Kabupaten Banyuwangi dalam mengentaskan jumlah anak putus sekolah di Banyuwangi.

“Kami memfasilitasi anak usia sekolah maupun warga dewasa, yang belum sempat menuntaskan pendidikan hingga setara SMA,” ucap Ipuk.

Ipuk didampingi oleh Wakil Bupati Banyuwangi, Sugirah, beserta Forpimda Kabupaten Banyuwangi, memimpin upacara peringatan Hardiknas 2023 yang dirangkai dengan peringatan Hari Otonomi Daerah, di halaman Kantor Pemkab Banyuwangi.

“Desa/Kelurahan yang menjadi pilot project tersebut, merupakan perwakilan dari tiap-tiap Kecamatan se-Banyuwangi. Kami libatkan Camat, Kades, Lurah, OPD, hingga tenaga pendidik untuk menjadi motor penggerak program ini,” tegas Ipuk.

Bupati Banyuwangi Ipuk Festiandani meninau pameran pendidikan hasil karya siwa SMK di Banyuwangi. (Ist)

Sementara Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi, Suratno S.Pd.MM, mengatakan, Pemkab Banyuwangi telah mengantongi data warga yang akan diintervensi berdasarkan data yang terverifikasi antara data yang ada di Dinas Pendidikan dan data dari Desa/Kelurahan.

Bermodal data tersebut, maka akan dilakukan pendamping pada warga, melalui semua komponen pendidikan di tingkat Desa/Kelurahan. Mulai dari Guru, Kepala sekolah, Pengawas, Korwilker Satdik, Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) hingga Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP).

“Mereka kami berikan Tanggung jawab, untuk mengajak warganya kembali mengikuti pendidikan, minimal setara SMA. bagi yang masih usia sekolah, akan kami kembalikan ke bangku sekolah,” ujar Suratno, seperti dikutip dari laman resmi Banyuwangikab.go.id,

“Sementara untuk yang telah dewasa, mereka akan diarahkan untuk mengikuti Kejar Paket B atau C melalui PKBM, atau mengikuti kursus keahlian yang diminati melalui LKP terdekat,” imbuhnya.

Target Suratno melalui program inovasi ini adalah, dalam dua tahun kedepan status pendidikan warga Banyuwangi akan mengalami peningkatan.

“Targetnya rata-rata lama sekolah di Banyuwangi bisa meningkat. InsyaAllah, dengan gotong royong banyak pihak, kita optimis bisa mencapai target,” pungkasnya.

Seperti diketahui, Pemkab Banyuwangi sebelumnya telah meluncurkan berbagai inovasi pendidikan seperti, Gerakan Daerah Angkat Anak Putus Sekolah (Garda Ampuh), Siswa Asuh Sebaya (SAS).

Uang saku dan uang transport bagi pelajar kurang mampu, beasiswa Banyuwangi Cerdas, Banyuwangi mengajar, program Akselerasi Sekolah Masyrakat (Aksara) dan masih banyak lainnya.

Dalam kesempatan tersebut dalam pameran inovasi unggulan sekolah, bupati Ipuk meninjau langsung karya unggulan siswa-siswi Banyuwangi, di antaranya sepeda listrik modifikasi, karya siswa SMKN Glagah, kemudian robot samurai karya siswa MTS 1 Banyuwangi, dan alat pendeteksi kebakaran, karya siswa SMPN 1 Banyuwangi.

(Rino Arya)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.