Pengalihan Arus Lalulintas Dilakukan Selama Prosesi Kirab Waisak

Editor : Supani

Magelang ( JMG ), – Rekayasa lalulintas akan dilaksanakan Polres Magelang saat puncak acara Waisak yang jatuh pada Hari Senin, 16 Mei tahun 2022 ini. Hal itu dilakukan mengingat pada acara puncak terdapat prosesi kirab yang digelar mulai dari Candi Mendut menuju Candi Borobudur.

Disampaikan oleh Kapolres Magelang AKBP Mochammad Sajarod Zakun bahwa kirab prosesi akan menggunakan ruas jalan sehingga perlu adanya pengalihan arus lalulintas bagi pengendara.

” Nanti ketika prosesi kirab tersebut sudah berjalan dan selesai, secara otomatis arus lalulintas akan kita buka secara normal,” kata Kapolres, Kamis 12/05/2022 siang.

Disampaikan Kapolres jika jumlah personil yang diterjunkan dalam pengamanan hari raya Waisak tahun ini mencapai 962 anggota. Jumlah tersebut meliputi dari TNI dinas terkait dari Pemda serta diback-up dari Polda Jawa Tengah dan Polres wilayah tetangga.

” Untuk pengalihan arus kita fokuskan di hari Senin (16/05) saja. Dan itu tidak membutuhkan waktu yang lama. Hanya selama rombongan kirab itu berjalan,” lanjutnya.

Sementara Kasatlantas Polres Magelang AKP Satrio Bagus Wira Wicaksana menyampaikan jika pengalihan arus telah dibagi menjadi beberapa tempat. Untuk kendaraan dari arah Palbapang Mungkid akan dialihkan belok kanan melalui Simpang Tiga Cabean, Ngrajek, Jetis sampai ke Simpang Empat Rambeanak.

” Yang dari arah Ngaran Bawah kita alihkan melalui Swarga Bumi, belok kanan ke Simpang Empat Bumisegoro, Kujon, Koramil Borobudur, belok kiri arah Sigug, Ngroto kemudian arah Masjid An-nur dan belok kiri,” jelasnya.

Satrio mengatakan terkait kendaraan yang diperkenankan melintas saat prosesi, akan dilakukan dengan sistem selektif prioritas. Bahkan masyarakat yang ingin menyaksikan prosesi kirab Waisak dapat memarkirkan kendaraan di Lapangan Soepardi Kota Mungkid.

” Masyarakat untuk melihat prosesi kirab itu bisa menggunakan trotoar yang ada di kanan kiri jalan. Karena arus lalulintas dari Brojonalan hingga ke Simpang Bu Sum akan kita sekat. Hal itu supaya tidak mengganggu kekhusyukan masyarakat yang melaksanakan ibadah Waisak,” lanjutnya. (Kaswito).

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.