Pemerintah Kucurkan Rp. 237 Milyar Untuk Revitalisasi Danau ManinjauBUPATI JANJI TAK AKAN HABISKAN

Editor : Meza GN

Agam, (JMG) – Beberapa tokoh masyarakat salingka Danau Maninjau apresiasi dan mengucapkan terimakasih pada pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah daerah Kabupaten Agam. terkait telah dikucurkan anggaran Rp. 237 miliar oleh kementerian PUPR untuk penyelesaian dan solusi persoalan Danau Maninjau. Masyarakat melihat Inilah bentuk keseriusan itikad baik dari pemerintah agar Danau Maninjau kembali menjadi danau wisata yang dulunya dikenal bersih, indah oleh manca negara.

Toni Jaksus, salah seorang warga dikawasan Danau Maninjau saat ditemui JMG di sekretariatnya yang beralamat di Jalan Diponegoro Jorong IV Surabayo, memberikan apresiasi kepada pemerintah pusat. Selaku Rang Sumando, Toni yang juga salah satu ketua LSM di Kabupaten Agam, mengungkapkan bahwa pemerintah pusat telah peduli dengan Danau Maninjau. Hal ini tentu tak lepas dari peran serta Pemkab Agam serta Pemprov Sumbar.

Dia berharap dana yang diberikan oleh pemerintah sebesar Rp. 237 Miliar tersebut dapat menyelesaian persoalan yang telah menumpuk di Danau Maninjau. Selain itu, dia menghimbau agar seluruh lapisan masyarakat Salingka Danau bersama tokoh Nniak Mamak, Cadiak Pandai Bundo Kanduang, pemuda pemudi, seluruh nagari bersama perangkat nagari untuk ikut andil mendukung kegiatan dan program pemerintah terkait persoalan wisata Danau Maninjau.

“ Kita berharap bantuan ini dapat menyelesaikan pembersihan Danau Maninjau agar kembali menjadi danau yang bersih dan indah. Serta menjadi tempat wisata yang banyak dikunjungi para wisata lokal dan para turis mancanegara”, ujar Toni.

Toni meminta seluruh lapisan masyarakat serta ormas, wartawan dan LSM yang ada di Kabupaten Agam dapat berkontribusi memberikan suport pada Pelaksana Program Kegiatan Penyelamatan Danau Maninjau yang juga merupakan program Pemkab Agam yang saat ini dikomandoi Dr. H. Andri Warman & Irwan Fikri, SH, sehingga berjalan lancar dan sukses terlaksana. Terakhir Toni mengungkapkan seluruh masyarakat, wartawan dan LSM juga diharapkan untuk ikut andil dalam melakukan pengawasan terhadap program tersebut. Terutama bagi wartawan dan LSM mari ikut andil dalam program itu tanpa harus mengabaikan fungsinya sebagai sosial kontrol.

Sekda Agam Drs. H. Martias Wanto Dt Maruhun saat ditemui JMG diruang kerjanya mengungkapkan bahwa pembenahan salingka Danau Maninjau dari Keramba Jala Apung (KJA) itu sudah mengacu pada Peraturan Daerah (Perda) No. 05 tahun 2014 tentang aturan Garis Sepadan Danau. Demikian juga halnya lokasi yang diperuntukan sesuai dengan zonasi.

Kendati demikian, Pemkab Agam tentu juga akan memikirkan jalan terbaik agar masyarakat tidak susah dan ekonomi masyarakat tidak mati. Pemkab Agam akan berusaha mencarikan solusi untuk hal tersebut.Dilain tempat, Camat Tanjung Raya Handria Asmi mengatakan terkait untuk persoalan Danau Maninjau kita perlu sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat. Agar masyarakat tahu bahwa sebenarnya tujuan pemerintah yang telah mengucurkan anggaran untuk penyelesaian persoalan Danau Maninjau tersebut.

“ Tujuan program ini agar Danau Maninjau kembali menjadi objek wisata dan bersih serta indah dipandang mata. Objek wisata adalah salah satu peningkat ekonomi masyarakat salingka danau. Oleh sebab itu tentu kebersihan menjadi kunci terpenting dalam pariwisata, karena turis akan berdatangan kembali apabila melihat Danau Maninjau sudah asri dan airnya bersih”, ujarnya.

Popi Mailani Rajo Bintang salah seorang bundo kanduang Maninjau yang lama berjuang dan gencar untuk kemajuan Wisata Danau Maninjau menginginkan wisata maninjau kembali dikunjungi banyak turis mancanegara.Menurut Popi, negara-negara kaya membangun banyak wisata dan investasi ke arah itu. Apabila Provinsi Sumatera Barat dan Pemkab Agam sudah mulai fokus untuk kemajuan pariwisata, maka perekonomian masyarakat akan berkembang pesat.

Visi provinsi dan kabupaten Agam sudah sama, tinggal mendudukkan pengelolaan dengan regulasi untuk menjaga kearifan lokal dan wisata yg sustainable.

“Tahun-tahun kedepan, Insya Allah akan membuat perubahan besar khususnya untuk Kabupaten Agam dibawah kepemimpinan Dr. H. Andri Warman & Irwan Fikri, SH, ujar Popi yang dijuluki “Sang Motivator” ituSelain itu, Popi juga mendukung revitalisasi Danau Maninjau atas nama pelaku usaha kuliner ikan endemik danau. Sebab dengan lebih bersihnya air, diharapkan ikan endemik bisa berkembangbiak kembali. “Selama air keruh dan berbau, setidaknya setengah ikan endemik hilang.

Sejak kematian ikan massal secara besar-besaran tahun 2016 lalu, selama dua tahun tidak ada ikan apapun yg bisa ditangkar dan hidup karena kadar oksigennya sudah sangat sedikit. Baru sejak 2018, ikan rinuak mulai keluar lagi dan berharap kualitas pensi dan ikan-ikan danau makin rendah kadar besinya agar lebih aman dikonsumsi untuk menghindari kanker kedepan. Diharapkan nilai jual ikan asli danau akan lebih dipertimbangkan pasar kedepan dengan makin baiknya kualitas air danau”, ungkap Popi. Efek ini akan membangkitkan usaha-usaha baru bagi ibu-ibu salingka yang memang sudah giat mengembangkan kuliner asli Maninjau. Seperti olahan rinuak, bada, pensi yang masih bisa bertahan sampai saat ini.

Semoga kedepan, masakan Pangek Barau akan mudah ditemui lagi disalingka danau dan akan menarik masyarakat luar untuk datang maupun memesan. Sehingga tujuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat salingka Danau Maninjau ini dapat tercapai, pungkasnya.Sementara itu, untuk penyelamatan Danau Maninjau serta untuk meningkatkan ekonomi masyarakat, Bupati Agam Dr. H. Andri Warman berharap masyarakat salingka danau mendukung untuk penyelesaian persoalan danau.

Semoga kedepan kawasan Danau Maninjau akan menjadi salah satu danau terbersih di Indonesia.Inilah terobosan baru yang akan sampai kemancanegara. Hal ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan kebersihan lingkungan dan mensukseskan program Indonesia bersih 2025, ujarnya. Bupati kembali menegaskan, terkait rencana Revitalisasi Persoalan Danau Maninjau, pihaknya tidak akan menghabiskan Keramba Jaring Apung (KJA) di Danau Maninjau seperti isu-isu yang telah berkembang belakangan ini ditengah masyarakat.

Sebab Pemkab Agam berkomitmen untuk meningkatkan ekonomi kerakyatan.”Saya mengklarifikasi isu-isu bahwasanya informasi yang berkembang terkait Keramba Jaring Apung akan dihabiskan itu tidak benar,” ujar bupati saat hadiri Brainstorming Pengembangan Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Ramah Lingkungan sebagai Alternatif Pengalihan Usaha Produktif KJA di salingka Danau Maninjau pada Kamis (1/7) lalu di Hotel Sakura.

Sebelumnya, Pemkab Agam telah menggelar rapat evaluasi perencanaan Revitalisasi Danau Maninjau dengan Forkopimda Agam di Aula Kantor Bupati Agam pada Rabu, (23/6) lalu. Rapat tersebut dipimpin langsung oleh Bupati Agam Dr. Andri Warman, dihadiri Kapolres Agam AKBP Dwi Nur Setiawan, Dandim 03/04 Agam Letkol, Arh, Yosip Brozti Dadi, Kajari Agam Rio Rizal, Ketua DPRD Agam Novi Irwan, Kepala OPD dan lainnya.

Pemerintah Provinsi Sumbar juga telah menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) terkait upaya penyelamatan Danau Maninjau, diruang Rapat Istana Gubernuran Sumatera Barat, Kamis (24/6) lalu. Rakor tersebut dipimpin langsung oleh Wakil Gubernur Sumatera Barat, Audy Joinaldy dan dihadiri Bupati Agam Dr. Andri Warman, Kapolda Sumbar Irjen Pol. Toni Harmanto, Danrem 032 Wirabraja, Brigjen. TNI. Arief Gajah Mada, Kajati Sumbar, Kepala OPD terkait, dan lainnya. *Tj

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.