Pembangunan Kios Souvernir Sebenarnya Kurang Tepat : Ini Tanggapan Pancar Topodriyo S.E Komisi 3 DPRD Kabupaten Kulonprogo
Editor : Mas Pay
Kulonprogo (JMG) – Rencana pembangunan kios souvernir di Glagah yang menelan anggaran milyaran rupiah dengan alokasi anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) dinilai hanya akan menghambur – hamburkan anggaran.
Rencana dari Dinas Pariwisata Kabupaten Kulonprogo tersebut terkesan dipaksakan dan menjadi sorotan masyarakat, pedagang dan tokoh masyarakat Glagah. Tanggapan juga muncul dari salah satu anggota komisi 3 DPRD Kabupaten Kulonprogo fraksi PDI Perjuangan, Pancar Topodriyo SE.
“Sedikit menanggapi berkait tehnis untuk
ukuran kios hanya 3×3 m2, tapi dianggarkan 53,717 jt (All 1,665 M). Berarti per m2 biayanya 5,97 jt (hampir 6 jt/m2). Top, bangunan mewah tapi bisa mangkrak seperti yang sudah,baiknya harusnya dinas harus melalui mekanisme kajian yang detail,berkait juga dengan pedagang,apakah mampu utk membeli kios tersebut atau tidak dengan kondisi perekonomian saat ini,”paparnya seperti dikutip dari awak media LimaSisiNews, Sabtu (29/07/2023).
Selain itu juga kalau memang bangunan tersebut nantinya berdiri di sepadan sungai, jelas itu melanggar aturan.
“Trus kalau memang lokasinya juga di sepadan sungai,jelas melanggar aturan. Apa bila tetap akan dilaksanakan harus mengurus Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) terlebih dahulu,” jelasnya.
Menurutnya untuk pembangunan kios souvernir tersebut sebenarnya kurang tepat .Ia menyarankan alangkah baiknya jika dinas pariwisata membuat gazebo – gazebo sebagai sarana pendukung wisata di Glagah.
“memang tema pembangunan salah satunya pariwisata dan optimalisasi wilayah aerotropolis,tapi sebenernya kurang tepat jika kios,justru Gasebo pendukung wisata dan penataan kawasan wisata,”tuturnya.
Dari pantauan Media Jejak 77 di lokasi beberapa waktu yang lalu terlihat beberapa bangunan di taman depan plaza kuliner sudah banyak yang rusak dan kosong tidak terurus. Disekitar lokasi plaza kuliner pun terlihat sepi.(JIM77)