Pemahaman Peran Digital Dalam Penyebaran Agama Sebagai Media Tranformasi Para Pendakwah Di Banyumas Sekaligus Nobar Pertunjukan Wayang Kolaborasi

Editor : Mas pay

Banyumas (JMG) – Peran digital memang saat ini sangat sangat menunjang akan cepatnya informasi serta menjadi.trobosan yang sangat jitu untuk bisa menjangkau semua kalangan masyarakat bahkan sampai ke penjuru dunia.

Semua itu terbukti semakin cepatnya perkembangan tehnologi yang sangat pesat untuk itu kementrian komunikasi dan informati yang menjadi rujukan dari sistem perkembangkan tehnologi tersebut mengadakan sosialisai serta pemahaman tentang tehnologi digital tersebut .

Seperti halnya acara yang digelar di lapangan desa kalisalak kecamatan kebasen kabupaten banyumas jawa tengah pada hari sabtu 25 frebuari 2023 atas dukungan semua skecoder segenap panitia yang di kordinatori oleh Fredy dari jakarta menggelar acara sosialisasi tentang literasi digital dan di barengi dengan nobar kesenian wayang kolaborasi.

Hal tersebut bertujuan serambi memberikan hiburan terhadap masyafakat sekaligus memberikan pemahaman akan arti literasi digital yang acara kali ini mengangkat tema “peran digital dalam penyebaran agama”.

Dengan menghadirkan nara sumber dari tiga profesi yang berbeda dari profesi bidang pemerintahan yang disampaikan oleh Riyanto ,dari unsur ETI digital yang dipandu oleh Winda shabrina ,dan dari unsur seniman diisi oleh Bima setyo aji selaku dalang .

Riyanto selaku narasumber dari unsur pemerintah desa kalisalak kebasen menyampaikan ‘” agar masyarakat lebih berhati – hati dalam menggunakan media sosial jangan samapai terprofokasi an salah guna dalam menggunakan alat komunikasi.

Hal tersebut juga di sampaikan oleh winda shabrina yang membidangi ITE memberikan paparan akan poin – poin yaitu tentang peran digital dalam penyebaran agama dan harus bisa mengendalikan dan memahami aplikasi digital tersebut .

Dari segi seniman yang disampaikan oleh Bima setyo aji peran budaya dalam penyebaran agama dari dulu sangat erat untuk itu budaya dan agama sangat erat.

Pelaksnaan acara yang dipusatkan di lapangan desa kalisalak kebasen ini juga berhasil menyedot perhatian ribuan pengunjung karena dihibur dengan pertunjukan seni wayang kolaborasi duet antara wayang kulit dan wayang golek.

perpaduan antara kesenian jawa yang identik dengan wayang kulitnya sedangkan kesenian pewayangan sunda yang identik dengan wayang goleknya ini adalah salah satu wujud contoh tranformasi budaya seperti halnya literasi digital itu sendiri .

( Arif 77/kun )

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.