Pasar Kaget Bermunculan Geliat Ekonomi Di Pulau Punjung

Editor : Meza g.n

Dharmasraya, (JMG) – Ditengah melonjaknya harga sembilan bahan pokok (Sembako) pengunjung Pasar Pabukoan tetap membludak. Sesuai dengan pantauan wartawan di beberapa pasar beduk yang berada di Kecamatan Pulau Punjung, meliputi Pasar Senin Sikabau dan Pasar Minggu Pulau Punjung, terlihat ramai.

Selain itu, juga banyak pasar kaget bertebar di tempat keramaian dan strategis. Usaha mikro kecil menengah (UMKM) tampak hidup. Transaksi jual beli juga berjalan lancar.

Menghadapi peningkatan inflasi, secara otomatis ikut berdampak pada kenaikan harga sejumlah barang dan jasa. Menghadapi persoalan itu, warga Dharmasraya tampaknya lebih mengedepankan belanja bahan jadi, untuk persiapan berbuka.

Karena dianggap lebih menguntungkan dibandingkan belanja bahan mentah yang akan dimasak. “Secara ekonomi lebih hemat belanja bahan jadi, dibandingkan bahan mentah. Hanya dengan memiliki uang Rp50 ribu, kita sudah bisa menikmati beberapa menu makanan porsi keluarga sederhana persiapan berbuka puasa,” Aku Yanti, (38 th), salah seorang pengunjung Pasar Pabukoan Sikabu kepada wartawan Kamis (7/4/2022).

Ia juga menjelaskan, Pasar Pabukoan, menjadi alternatif untuk penghemat pengeluaran di bulan Ramadhan. Sekiranya membeli bahan mentah untuk dimasak sebagai menu berbuka puasa, akan lebih besar pengeluarannya ketimbang membeli yang sudah jadi. “Apalagi memasak berbagai macam menu tentu tidak akan cukup uang senilai Rp100 ribu,” katanya.

Secara terpisah, Yuli (42 th), warga Pulau Punjung juga menyebutkan hal yang sama. Menurutnya, banyak keuntungan membeli makanan sudah jadi ketimbang masak sendiri. Disamping menghemat keuangan, juga tidak merepotkan, dan tidak mengganggu aktivitas lain.

Sementara itu, Nunung, (45 th), salah seorang pedagang menu makanan berbuka puasa di pasar Sikabau mengaku tetap mendapatkan untung dari jualannya. “Sudah empat hari kami berjualan menu makanan untuk buka puasa, mulai dari sambal, sayur, ikan bakar, ayam bakar, dan berbagai macam gulai, Alhamdulillah mendapatkan untung, walaupun tipis, namun kami sangat bersyukur,” sebut Nunung.

Membludaknya pengunjung pasar bedug setiap sore, membuat jalanan sangat ramai. Kendaraan melintas dituntut untuk lebih lansam (pelan-pelan) agar tidak terjadi kecelakaan dalam berlalu lintas.

Untuk mengantisipasi timbulnya macet di jalanan, serta tindak kriminal seperti copet, maling, dan kejahatan lainnya, pihak Jajaran Polres Dharmasraya menurunkan beberapa personil di titik keramaian. Hal ini, dalam rangka operasi pengamanan pasar pabukoan selama bulan Ramadan.(dlooyd)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.