Mengapa Curah Hujan Meningkat di Indonesia

Editor : Mas pay

Klaten ( JMG ) – Berikut analisis dari DR. Ema Yulihastin seorang Climatologist at the Research Center for Climate and Atmosphere, National Research and Innovation Agency (BRIN). Analisa tentang meningkatnya curah hujan di Indonesia ini disampaikan pada Minggu (26/2/2023).

Sebab untuk musim hujan tahun ini, terjadi beberapa kali puncak musim hujan. Pertama: dasarian kedua Desember 2022, Kedua: dasarian kedua Februari 2023 yang dapat mengalami perpanjangan hingga akhir Februari 2023. Selanjutnya, berdasarkan analisis pada data-data yang dimiliki BRIN, puncak musim hujan yang ketiga berpotensi terjadi kembali pada bulan Maret 2023. Artinya, puncak musim hujan belum berakhir dengan berakhirnya bulan Februari.

Lalu, apa penyebabnya? Sebab biasanya secara klimatologis, puncak musim hujan cukup terjadi sekali saja selama rentang waktu sekitar seminggu antara bulan Januari-Februari, khususnya untuk wilayah Jawa. Namun, tidak untuk tahun ini. Puncak musim hujan yang terjadi selama beberapa kali ini dipengaruhi oleh faktor yang paling utama yaitu maraknya pembentukan siklon atau badai tropis di sekitar wilayah Indonesia, baik di perairan selatan (Samudra Hindia) maupun timur (Laut Banda).

Saat siklon tropis baru fase awal mulai akan terbentuk, ada yang disebut fase prakondisi, dan ini efeknya sangat besar dalam menghasilkan ketidakstabilan sekaligus ketidakpastian di atmosfer, yg memicu peningkatan pesat cuaca ekstrem. Apalagi, efek perubahan iklim telah membuat siklon tropis atau badai vorteks memiliki intensitas yang semakin kuat, sebagaimana dijelaskan pada hasil kajian IPCC terbaru.

Hasil kajian kami yang terbaru juga menunjukkan siklon tropis bahkan bisa dibentuk dari perairan lokal Indonesia yaitu dari Laut Banda-Maluku. Siklon tropis ini dapat dihasilkan dari pembentukan vorteks yang terus menerus membesar sehingga dapat menjadi siklon tropis. Hal ini dapat terjadi karena ada faktor pemicu, penyebab, dan pemelihara. Faktor pemicu dan penyebab dapat dihasilkan dari interaksi gelombang atmosfer tropis ekuator, seperti Kelvin-Rossby. Faktor penyebab karena menghangatnya suhu permukaan laut dalam waktu lama, berhari-hari.

Faktor pemelihara karena ada penguatan angin zonal atau meridional yang saling berlawanan arah dan bersifat sustain atau konstan namun terus berlanjut. Angin ini merupakan faktor penting yang dapat mendukung gerakan konstan untuk memutar sehingga vorteks berubah jadi siklon. Selama beberapa hari terakhir, telah terjadi prakondisi bagi pembentukan pusat tekanan rendah yang berpotensi berubah menjadi vorteks di utara Australia. Efek prakondisi ini bahkan telah mengaktifkan monsun Asia, juga memperkuat angin permukaan dari utara maupun barat laut.

Penguatan monsun Asia dan pembentukan pusat tekanan rendah di Australia inilah dua penyebab utama peningkatan signifikan hujan kembali terjadi di Indonesia. (Agus S)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.