Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Solok Selatan Samsuria S.Pd. MM : Harus Lebih Meningkatkan Kompetensi Guru

Editor : De Ola

Solok Selatan, (JMG) – Forum bersama IGTK, KKG, KKKS dan MKKS se kecamatan Sungai Pagu, yang di adakan di UPT SDN 05 Pasar Muara Labuh, Rabu (15/03/2023). Yang di buka langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Solok Selatan Samsuria S.Pd.MM.

Ketika di wawancarai Kepala Dinas Pendidikan Samsuria S,Pd. MM mengatakan bahwa tujuannya untuk melihat kemampuan guru dalam menerapkan kurikulum baru yaitu kirukulum Mardeka. Apakah guru-guru sudah mengetahui dan memahaminya atau belum, itu salah satu yang di kondisikan. Dan kenyataanya setelah turun ke lapangan dan di tinjau melalui forum ini ternyata ada yang tau dan ada yang belum. Apabila dipersenkan sekitar 50%.

Kendalanya adalah dengan sistim kurikulum Merdeka ini guru-guru disuruh belajar mandiri, kalau saja guru-guru ini rajin mengikuti secara online, kita pastikan akan bisa menerapkan pada anak didik. Kalau yang tidak aktif mengikuti online, disebabkan waktu yang tidak mencukupi, karena di sekolah giru-guru sudah mengajar maka waktu untuk memahani dan belajar pembelajaran kurikulum baru ini.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Solok Selatan Samsuria S,Pd.MM

Di jelaskan Samsuria, para guru ini kurang memahami, tentunya nantik hasil yang di harapkan tidak sesuai, setelah saya turun dan melihat ada hal-hal yang harus di benahi akan di benahi. Dalam tahun 2023 ini akan memanggil guru-guru dan di beri pelatihan, diberikan informasi cara pengelolahan kurikulum Mardeka, apa itu kurikulum Mardeka.

Lebih lanjut, berdasarkan program pemerinta 2024 seliruh Indonesia harus memberlakukan kurikulum Merdeka. Kurikulum Merdeka ini ada tiga tingkat, Mardeka Belajar, Merdeka Berbagi, Mardeka Mandiri. Ketiga-tiganya sekolah berhak memilih, mana yang harus di berlakukan. Akan tetapi yang pali mudah itu adalah Mardeka Belajar, baru masuk kepada Mardeka Berbagi, setelah itu Mardeka Mandiri dengan itu mereka harus mempersiapkan gurunya perangkat pembelajarannya.

“Sementara kebanyakan dari guru-guru ini masih belum menguasai perangkat pembelajaran di kurikulum Mardeka. Perangkat pembelajaran di kurikulum 13 itu berbeda, bedanya kalau di kurikum Mardeka ini untuk anak kelas 1 SD ini tidak tema saja, sudah harus permata pelajaran mengajarnya.”

Guru SD ini dia selaku wali kelas, akan tetapi seluruh bidang sudah di ajarkan seluruh mata pelajaran satu persatu disetiap hari itu guru tidak gabung lagi materinya. Dengan ini kita harus menambah peningkatan kopetensi guru. Tutup Samsuria. ( Helfi Yulinda )

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.