Kabid Bina Marga Bungkam, Kadis dan Kontraktor Beda Prediksi

Editor : De Ola

MENTAWAI (JMG) – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Republik Indonesia melalui dana alokasi khusus reguler (DAK) tahun 2022 menganggarkan dana Rp. 7. 206.500.000,- untuk peningkatan jalan RSUD – Camat Sipora Utara, Kabupaten Kepulauan Mentawai. Proyek tersebut dikerjakan CV. Putra Bumi Khatulistiwa dengan lama pengerjaan 252 (dua ratus lima puluh dua) hari kerja dan konsultan pengawas CV. Wandra Enginering.

Proyek rekonstruksi peningkatan jalan RSUD – Camat Sipora Utara itu diharapkan dapat segera meningkatkan perekonomian masyarakat setempat karna bagusnya mobilisasi/tranportasi salah satu faktor utama dalam kemajuan ekonomi. Ironinya, proyek tersebut sampai berita ini diturunkan belum selesai 100 persen.

Asmen Simanjorang selaku Kepala Dinas PUPR Mentawai saat dikonfirmasi terkait proyek tersebut mengungkapkan bahwa memang proyek itu belum selesai. “ Belum selesai. Masih dilanjutkan, mungkin minggu ini selesai. Proyek itu nilai kontraknya Rp. 7,2 M. Untuk data yang lebih detail, silahkan hubungi PPK-nya atau Kabid Bina Marga”, ujarnya.

Saat ditanyakan apakah bisa selesai proyek tersebut minggu depan, Asmen mengatakan nanti kita lihat saja sebab perkiraan kontraktor dapat selesai minggu depan. Silahkan komunikasi dengan kontraktor terkait data yang lebih lengkap, ujarnya.

Rifki Eriawan selaku Kabid Bina Marga saat dihubungi keponselnya tidak menjawab. Dia menolak panggilan telpon dari JMG. Begitu juga saat dikonfirmasi melalui pesan Whats App, dia juga tidak merespon dan menjawabnya.

Sementara itu, Budi dari CV. Putra Bumi Khatulistiwa saat dihubungi keponselnya mengakui bahwa proyek itu belum selesai hingga saat ini. Dia mengatakan bahwa perusahaannya menjalani denda keterlambatan selama 50 hari sesuai aturan yang ada. Denda yang akan dibayarkannya nanti adalah 1/1000 dari nilai kontrak Rp. 7, 2 Milyar perharinya.

Budi juga mengungkapkan bahwa bobot proyek tersebut pada akhir tahun 2022 adalah 68 persen. Dan untuk saat ini telah mencapai bobot 95 persen. Sebab bahan sudah ada diakhir tahun tapi tidak bisa dihitung oleh Dinas PUPR karena yang dihitung adalah yang terpasang. Panjang proyek itu sekitar 1900 M dan lebar 4,5 M. Mudah-mudahan diakhir Januari 2023 nanti dapat selesai proyek tersebut, terangnya.

Saat ditanyakan apakah rigid beton tidak menggunakan lantai kerja, Budi menjawabnya tidak. Begitu juga saat ditanyakan apakah menggunakan besi wiremesh, Budi juga menjawabnya tidak.

(Ism/Andiwo)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.