Ironi Perundungan anak terjadi di Sekolah SMPN 1 sungai rumbai, pihak sekolah diam seribu bahasa

Editor : De Ola

Dharmasraya, (JMG)- Hati orang tua mana yang takkan terluka, jika melihat anak kesayanganya yang dibesarkan dengan peras keringat mendapat perlakuan tak manusiawi dari teman-teman satu sekolah.

Sekolah yang semestinya tempat untuk membentuk anak berakter baik, justru berbanding terbalik. Deli afriani (16)tahun, salah satu siswi di SMPN 1 Sungai Rumbai, terus mendapat perundungan dari teman satu sekolahnya.

Anehnya, kejadian pilu nan menyakitkan itu, justru tak mendapat perlindungan dari pihak sekolah. Hal itu terlihat dari kejadian yang telah bertahun di alami Deli putri kandung Hen.

Sementara, Undang-Undang pasal 27 hingga 30 jelas menyatakan, bahwa seluruh warga negara dijamin haknya dimata hukum, termasuk haknya untuk mendapatkan pendidikan.

Namun, peristiwa yang dialami Deli justru menjadi pembanding antara undang undang dengan realita di dunia nyata. Dimana, aturan berpihak pada orang kalangan menengah atas dan berpengaruh.

Bullying yang menimpa anak kedua dari tiga bersaudara itu, justru mencoreng citra pendidikan di bumi anyar Dharmasraya, dengan segudang penghargaan itu.

Apalagi, Kabupaten yang berusia 19tahun itu, pernah mendapat piagam penghargaan Hak Azazi Manusi (HAM) dari pemerintah pusat.

“Ini sungguh tak manusiawi,” kata Ayah korban, pada awak media Sabtu( 6/5 /23)

Yang lebih menyayat hati, lanjutnya, tujuh pelaku bullying itu terus melenggang dan tak dapat sanksi apa apa dari pihak sekolah.

“Mungkin karena kami ini orang miskin,” sebutnya sambil mengelus dada dengan air mata yang terus mengalir.

Ia juga mengatakan, berbagai perlakuan kasar yang menyebabkan memar disejumlah tubuh didapat oleh putrinya. Tapi pihak sekolah tetap diam seribu bahasa.

“Dulu anak saya pernah pulang dari sekolah sampai kepala nya benjol memar-memar dan kaki nya biru-biru ketika kami tanya dia nggak jawab,” katanya.

Ia berharap, dengan kejadian ini semoga tidak ada lagi cerita Deli part 2 kembali terulang disekolah SMPN 1 sungai rumbai ini. Hati orang tua mana yang tidak sakit melihat anaknya menderita begini.tukuknya sambil menangis.

Disamping itu, Kasus ini pun menyita perhatian Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Dharmasraya. Disdik memastikan bakal memberikan pendampingan trauma healing kepada korban dengan menggandeng Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A).

“Tim hari Senin akan diturunkan untuk pendampingan ke korban. Termasuk kerjasama dg Dinas SosP3APPKB turun utk mendampingi anak kita ini,” ungkap Kadis Disdik Boby Reza.

Dari pihak kepala sekolah SMPN 1 sungai rumbai, Sudarti ketika di telepon mengatakan, kami sudah berdamai di Polsek sungai rumbai tak ada lagi permasalahan.

“Iya tadi kami dari Polsek sungai rumbai terkait permasalahan anak murid, dan sudah berdamaikan besok hari Senin murid sudah harus masuk sekolah menghadapi ujian,” tutupnya.

(dlooyd)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.