Integrasi Bahan Ajar IPA Menggunakan Connected Model Untuk Proses Pembelajaran IPA di SMP atau MTS

Editor : Fauza Afifah

Oleh : Iskandar Zulkarnain (Mahasiswa Pascasarjana Universitas Negeri Padang)

Pendidikan merupakan salah satu faktor penting bagi kemajuan suatu bangsa dan peningkatan sumber daya manusia (SDM). Oleh karena itu pendidikan di Indonesia selalu berubah menyesuaikan perkembangan zaman dan teknologi agar kualitas SDM Indonesia selalu meningkat dan lebih baik.

Semakin membaiknya kualitas pendidikan di Indonesia maka SDM Indonesia juga akan semakin berkualitas. Salah satu upaya pemerintah dengan cara penyempurnaan kurikulum pendidikan.

Kurikulum adalah perangkat yang berisi rancangan pelajaran dan cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar yang akan diberikan kepada siswa dalam jangka waktu tertentu.

Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) terpadu merupakan salah satu model implementasi kurikulum yang dianjurkan untuk di aplikasikan pada jenjang SMP atau MTS. Yaitu dengan menghubungkan sub disiplin ilmu kimia, fisika dan biologi. Sehingga diperlukan suatu model keterpaduan untuk mengintegrasikan konten dan kemampuan ilmiah Sains, keterampilan praktis, sikap, dan nilai-nilai dan mengkombinasikan materi kimia, fisika dan biologi dalam pembelajaran.

Menurut Robin Fogarty terdapat tipe pembelajaran terpadu yang dapat diterapkan dalam pembelajaran IPA yaitu salah satunya model keterkaitan atau keterhubungan connected.

Mata pelajaran IPA, merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala-gejala di alam semesta, baik benda hidup maupun benda tak hidup, dengan menggunakan metode ilmiah dan menghasilkan teori-teori yang tersusun secara sistematis.

IPA merupakan suatu kesatuan pengetahuan yang utuh dan di dalamnya terdapat sejumlah materi atau konsep yang saling terkait satu sama lain dan bersifat menyeluruh. Namun di sekolah saat ini IPA sering kali disajikan sebagai kumpulan – kumpulan fakta dan konsep tanpa menghubungkan keterkaitan antar fakta dari ketiga sudut pandang keilmuan IPA.

Pembelajaran IPA terpadu masih sulit untuk dilaksanakan. Guru memiliki kesulitan dalam membuat RPP, media, bahan ajar yang akan digunakan dalam setiap model keterpaduan dan memadukan konsep kimia, fisika, biologi dalam satu pokok bahasan yang sedang diajarkan.

Kesulitan ini muncul karena kurangnya pemahaman konsep guru . Hal ini disebabkan oleh latar belakang pendidikan guru IPA saat ini kebanyakan berasal dari kimia, fisika, biologi dan teknik. Sedangkan mereka diminta untuk mengajarkan konsep IPA terpadu yang merupakan gabungan dari kimia, fisika dan biologi.

Maka, pada pelaksanaan pembelajaran terpadu dituntut profesionalitas guru dalam mengajar dan kerja sama yang baik antar guru IPA pada ada di suatu sekolah agar saling melengkapi pengetahuan konsep satu sama lain dari masing-masing latar belakang pendidikan.

Salah satu faktor yang dapat membantu guru dalam mengajarkan IPA terpadu adalah tersedianya bahan ajar IPA terpadu. Bahan ajar merupakan salah satu aspek penting yang berisi pengetahuan, konsep, fakta, materi yang nyata, baik yang dicetak maupun yang belum digunakan yang digunakan sebagai sumber bahan belajar.

Bahan ajar IPA terpadu juga perlu memperhatikan tipe keterpaduan Robin Fogarty agar dapat digunakan untuk mendukung pembelajaran IPA terpadu sesuai dengan tipe keterpaduan yang diterapkan oleh guru dalam pembelajaran. keterpaduan dari Robin Fogarty memiliki karakteristik yang berbeda- beda sehingga jika diadopsi kedalam suatu bahan ajar tentu akan memberikan karakteristik tersendiri pada bahan ajar tersebut. Berbeda tipe keterpaduan yang diterapkan maka bahan ajar yang dihasilkan juga akan berbeda.

Model keterhubungan (connected) mempunyai karakteristik menghubungkan satu konsep dengan konsep lain, topik dengan topik lain, satu keterampilan dengan keterampilan lain, ide yang satu dengan ide yang lain tetapi masih dalam lingkup (kimia, fisika, biologi dan IPBA) disusun secara terpisah. Tetapi terdapat sedikit keterkaitan antar materi IPA. Ada kaitan sedikit antara kimia dan biologi, fisika dan kimia atau fisika dan biologi.

Sebagai contoh dapat dilihat pada Gambar keterpaduan dibawah ini

Model IPA terpadu tipe connected antara IPBA, Kemagnetan dan Migrasi Hewan

Fokus model connected adalah pada keterkaitan dalam seluruh bidang, keterkaitan antar topik, keterkaitan antar konsep, keterkaitan antar keterampilan, mengaitkan tugas pada hari ini dengan selanjutnya bahkan ide-ide yang dipelajari pada satu semester dengan ide-ide yang dipelajari pada semester berikutnya dalam satu bidang studi.

Model connected memiliki kelebihan yaitu dapat memotivasi siswa dan membantu siswa untuk melihat keterhubungan antar gagasan, dengan tema yang digunakan tetap terfokus pada satu disiplin ilmu.

Berdasarkan hasil penelitian terkait yaitu penelitian Kay Oddone tahun (2019), Queensland University of Technology berjudul “Teachers as Connected Professionals: A Model to Support Professional Learning Through Personal Learning Networks”. Study ini telah menyajikan model untuk meningkatkan pembelajaran profesional guru melalui jaringan pembelajaran pribadi. Temuan studi kasus dari pengalaman 13 guru, dan teori pembingkaian pembelajaran berjejaring, konektivisme, dan pembelajaran terhubung memastikan keaslian model.

Sebagai kontribusi untuk praktek, model menawarkan guru panduan untuk mengevaluasi dan memperluas pembelajaran profesional mereka dalam hal mendidik dalam proses pembelajaran dikelas sehingga dapat memenuhi tuntutan pendidikan yang besar dan mampu menciptakan proses belajar mengajar yang baik.

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.