Editor : Mas pay
Yogyakarta ( JMG ) – Kepala Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala Kolonel Sus Yuto Nugroho menerima kunjungan GCPT. Jhon Ralph Alexander. Tamu dari Royal Australian Air Force (RAAF) ini diajak melihat Pesawat Cureng yang dipajang di Ruang Kronologi.
“Hari ini 78 tahun yang lalu, tepatnya 27 Oktober 1945 pukul 10.00, Pesawat Cureng diterbangkan Adisutjipto selama 30 menit di angkasa Yogyakarta,” jelas pemandu Muspusdirla, Mayor Tek Dewantoro saat mendampingi tamu dari RAAF di Ruang Kronologi, Jumat (27/10).

Dijelaskannya, penerbangan Pesawat Cureng berbendera merah putih dengan penerbang Indonesia itu tercatat sebagai penerbangan pertama setelah Indonesia merdeka.
Pesawat Cureng lanjut Mayor Dewantoro menjadi salah satu modal dalam pembentukan Angkatan Udara Republik Indonesia, termasuk saat mendirikan Sekolah Penerbang.
Selama kunjungan, GCPT Jhon Ralph Alexander bersama rombongan juga diajak melihat aneka koleksi pesawat yang dipamerkan di Ruang Alutsita Muspusdila.
Di Ruang Alutsista II, rombongan dari Angkatan Udara Australia ini mendapat penjelasan perihal ditembakjatuhnya pesawat VT-CLA oleh pesawat Kitty Hawk Belanda pada tanggal 29 Juli 1947.

“VT-CLA terbakar dan jatuh di Ngoto Kabupaten Bantul, setelah ditembak pesawat Kitty Hawk Belanda. Dalam peristiwa ini, Noel Constantin, Abdulrachman Saleh, Adisutjipto dan Adisumarmo, gugur. Noel Constantine merupakan pilot berkebangsaan Australia,” lanjut Mayor Tek Dewantoro dalam penjelasannya.
Di depan replika Pesawat VT-CLA, rombongan dari Royal Australian Air Force berdoa bersama sebelum meninggalkan Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala (Muspusdirla).
“Museum yang sangat luar biasa, koleksi-koleksi yang semua mempunyai cerita masa lalu yang sangat menarik. Mudah-mudahan lain waktu bisa berkunjung ke museum ini lagi. Terima kasih atas sambutannya yang sangat mengesankan,” ucap GCPT. Jhon Ralph Alexander mengakhiri kunjungan. ( Hari S )