Diskoperindagkop Solsel Berharap Usaha Kopi Berkembang.

Editor : Meza GN

Solok Selatan, (JMG) – Diskoperindagkop dan UMKM Solok Selatan yang dikepalai Budiman Spd.MM, mengajak awak media turun langsung ke pelaku usaha kopi di Golden Arm beberapa waktu lalu.

Budiman mengatakan bahwa perkembangan pelaku usaha kopi di Solok Selatan cukup bagus. Dari 26 IKM-IKM yang sudah terdaftar, yaitu ada 21 di Kecamatan Sangir.

Dari 21 IKM-IKM tersebut salah satunya pelaku usaha kopi yaitu di Golden Arm yang dikelola oleh Ziwan dan dibantu Aiko untuk memenuhi kuota untuk ekspor ke luar negeri.

Kopi-kopi tersebut dibeli ke petani dalam bentuk cherry (bulat-bulat) yang dalam bentuk spesial atau pilihan dan diproses oleh pelaku yakni Ziwan.

Apabila kopi-kopi tersebut sudah siap, pelaku langsung memasarkan cherry atau kopi bulat-bulat tersebut yang dibeli dengan harga Rp. 9000. Setelah kopi menjadi grimben yang spesial, kopi tersebut bisa dijual menjadi Rp. 120.000 minimal Rp. 75.000 tergantung kualitas dan tergantung siapa yang memesan.

Budiman selaku kadis koperindagkop Solsel dan Pemkab Solsel mensuport para pelaku untuk kedepannya supaya harga-harga kopi bukan bayern yang menentukan melainkan petani dan pengusaha yang menentukan. Sehingga kopi terangkat, tentunya kepetani bisa membelinya lebih mahal.

Apabila semua yang diharapkan tercapai, tentunya visi misi bupati untuk maju dan sejahtera secara bertahap bisa dilakukan. Budiman bertekat agar kopi menjadi salah satu komoditi yang betul-betul dapat membantu masyarakat, petani dan untuk mencapai kesejahteraan.

Budiman berharap semoga semua pihak dapat membantu untuk mewujudkan peningkatan kapasitas usaha kopi untuk pelaku dan petani. *Dian

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.