Bupati Sleman Pimpin Apel Siaga Darurat Bencana
Tahun 2022

Editor : Supani

Sleman (JMG) – Pemerintah Kabupaten Sleman menggelar apel siaga darurat bencana tahun 2022, Sabtu (12/11), bertempat di lapangan Pemda Sleman. Apel dipimpin langsung oleh Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo.

Kegiatan ini sebagai upaya Pemerintah Kabupaten Sleman dalam mengurangi resiko bencana di Kabupaten Sleman. Pasalnya, kata Kustini, berkaca dari kejadian bencana
sebelumnya serta berdasarkan prakiraan data
dari BMKG Stasiun Klimatologi DIY, dimana
bulan November hingga Januari
mendatang masih akan terjadi curah hujan.

“Maka untuk mengantisipasi risiko bencana
atas potensi kejadian bencana dimasa mendatang, kami berharap seluruh jajaran, stakeholder terkait maupun komponen
masyarakat dapat bersiap diri,” ujarnya.

Dalam sambutannya, ia juga menyampaikan terima kasih dan apresiasi
kepada seluruh jajaran stakeholder serta
komponen masyarakat atas kontribusi dan peran sertanya dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat Sleman.

“Saya menghimbau agar jajaran
Pemkab Sleman dapat meningkatkan koordinasi dengan unsur TNI, Polri, BPPTKG, BMKG, Basarnas, BPBD DIY, PMI maupun Baznas dalam upaya peningkatan keamanan, update kondisi cuaca, termasuk dalam update informasi
tingkat kerawanan bencana pada masing-masing wilayah,” ucapnya.

Bambang Kuntoro dari BPBD Sleman menyebutkan apel ini salah satunya bertujuan untuk melakukan kolaborasi, sinergi, dan konsolidasi guna meminimalisir dampak-dampak yang akan timbul dari bencana. Dikatakan berdasarkan analisis cuaca BMKG, wilayah Sleman berpotensi terjadi bencana hidrometologi pada musim penghujan tahun 2022. Puncak curah hujan menurutnya akan terjadi pada bulan Desember 2022, dan Januari tahun 2023.

“Dihimbau pada masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrim yang dapat menimbulkan bencana hidrometologi berupa banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, dan puting beliung, terutama untuk masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometologi,” jelasnya.

Ia juga menyebutkan sejumlah bencana hidrometologi yang terjadi di kabupaten Sleman sampai dengan tanggal 9 November 2022, diantaranya angin kencang 66 kejadian, petir 8 kejadian, banjir 17 kejadian, kekeringan 1 kejadian, tanah longsor 52 titik, dan banjir lahar 5 kejadian.

‘Total taksiran kerugian akibat kejadian bencana alam sampai dengan tanggal 9 November 2022, sekitar 4,7 Miliyar,” terang Bambang.

Apel siaga ini diikuti sebanyak 400 personil yang terdiri dari berbagai unsur, seperti TNI, Polri, sejumlah OPD terkait Pemkab Sleman, komunitas relawan, dan lainnya. Pada acara tersebut juga diserahkan bantuan perlengkapan penanggulangan bencana oleh Bupati Sleman kepada relawan. Hadir pula pada acara tersebut Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, Kapolres Sleman, AKBP Imam Rifai, Dandim/0732 Sleman, Letkol Arm Danny Arianto Pardamean Girsang, S.Sos., M.Han., dan Sekda Sleman, Harda Kiswaya. (Susetya).

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.