Bupati Sleman Dampingi Gubernur DIY Resmikan Pasar Tradisional Perikanan Cangkringan

Editor : Supani

Sleman (JMG) – Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan HB X didampingi Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo melakukan panen dan penyebaran benih udang Galah Sijawa di KPI Mino Lestari Brongkol Argomulyo. Acara ini dilaksanakan pada Senin (14/11), sebelum dilakukan peresmian Pasar Tradisional Perikanan Cangkringan.

Bupati Sleman mendampingi Gubernur DIY melakukan panen Udang Galah Sijawa atau Udang Galah Produksi Jogja Istimewa, yang merupakan jenis ikan perairan asli Indonesia dan tergolong komoditas ekonomis tertinggi. Komoditas ini memiliki keunggulan yang terletak pada segi reproduksi, produktivitas, serta tahan terhadap penyakit. Udang Galah Sijawa merupakan nama yang diberikan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono X.

Usai panen, Sri Sultan HB X, bersama Bupati Sleman juga menebar benih Udang Galah Sijawa. Sebanyak 3.000 benih udang galah disebar di Kolam Kalurahan Argomulyo. Selanjutnya, Gubernur juga meresmikan Pasar Tradisional Perikanan Cangkringan sekaligus melakukan peninjauan pasar bersama kelompok Krido Baruno.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan DIY, Bayu Mukti Sasongka melaporkan bahwa Kabupaten Sleman menjadi produsen penyumbang terbesar benih ikan DIY. Tercatat dari total 96.000 ton produksi benih ikan yang dihasilkan dalam satu tahun, Sleman menyumbang bagian sebesar 57 persen.

Dengan peresmian Pasar Tradisional Perikanan, panen, dan penyebaran benih udang yang telah dilakukan, Bayu berharap Sleman dapat terus berkembang menjadi sentra persediaan benih yang lebih besar.

“Dengan pembangunan pasar ini semoga bisa sebagai sentra niaga hasil perikanan di Sleman, terutama untuk pemasaran benih di Kabupaten Sleman,” ujar Bayu.

Sementara itu, Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo menyampaikan, pada kurun 2019-2021, produksi benih ikan di Kabupaten Sleman meningkat dengan rata-rata 4,10 persen. Peningkatan tersebut didukung oleh peningkatan produksi benih dominan ikan, seperti nila, lele, dan gurami.

Lebih lanjut Kustini menyampaikan bahwa Sleman juga telah menetapkan wilayah sentra pembenihan ikan untuk meningkatkan produksi benih ikan. Selanjutnya program peningkatan benih ikan akan lebih difokuskan pada lokasi tersebut, termasuk di pasar tradisional benih ikan Cangkringan.

“Kami berharap dengan diresmikannya pasar tradisional benih ikan Cangkringan, maka akan semakin mendorong peningkatan produksi benih ikan di Kabupaten Sleman, sekaligus dapat berkontribusi dalam peningkatan kesejahteraan para petani,” kata Bupati.

Gubernur DIY, Sri Sultan HB X menyampaikan bahwa Pemda DIY ingin mengubah pertumbuhan ekonomi menjadi lebih berkembang di tingkat kecamatan, bahkan di tingkat desa. Hal tersebut diwujudkan dengan pemberdayaan masyarakat yang menjadi fokus utama dengan menciptakan lapangan kerja di desa.

Gubernur menambahkan, pemberdayaan tersebut harus dimulai dari seluruh perangkat desa dan didukung dari organisasi pemuda, seperti karang taruna.

“Kami akan terus mengawal Danais ini tidak hanya untuk infrastruktur, tetapi juga dapat digunakan untuk pengembangan SDM di desa-desa,” kata Sri Sultan Hamengkubuwono X.

Usai memberikan sambutan, Gubernur didampingi Bupati Sleman juga menyerahkan Sertifikat Cara Pembenihan Ikan yang Baik kepada Unit Pembenihan Rakyat (UPR), Sertifikat Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB) kepada Kelompok Pembudidaya Ikan, Sertifikasi Kelayakan Pengolahan, serta menyematkan rompi Kelompok Masyarakat Pengawas Perikanan. (Susetya).

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.