Dalam Dua Bulan, Demam Berdarah Dengue Renggut 7 Nyawa di Klaten

Editor : Mas pay

Klaten ( JMG ) – Kasus demam berdarah dengue (DBD) masih ancaman. Dalam Januari-Februari ini sudah ada 7 (tujuh) orang meninggal dunia akibat penyakit ini. Dua korban DBD ini berusia 6-12 tahun, tiga kasus kematian pada usia 13-15 tahun. Sementara itu, dua kasus kematian pada usia di atas 16 tahun.

“Hingga pekan ketujuh pada 2023, terdapat 68 kasus DBD. Angka kasus kematian mencapai tujuh orang. Jumlah ini termasuk tinggi,” ucap Kepala Dinkes Klaten Cahyono Widodo, Kamis (2/3/2023).

Kadinkes mengungkapkan, ada beberapa faktor yang membuat angka kasus DBD dan kematian tinggi. Salah satunya curah hujan yang tinggi pada awal tahun ini. Mengingat hujan berpotensi menimbulkan genangan air sehingga menjadi lokasi perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti.

“Saat ini curah hujan masih tinggi. Berbeda dengan tahun lalu, saat ini hampir setiap hari hujan. Apalagi hujannya gerimis,” imbuh Cahyono.

Untuk mencegah kasus demam berdarah, dia mengimbau warga Klaten agar mewaspadai lingkungan sekitarnya. Terutama dengan aktif melakukan gerakan PSN. Seperti secara rutin membersihkan tempat penampungan air untuk memastikan tidak ada jentik-jentik nyamuk.

Dia meminta masyarakat juga untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Mulai dari menjaga kesehatan dengan mengonsumsi makanan yang bergizi seperti sayur dan buah. Termasuk rutin melaksanakan olahraga untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

Data yang didapat, dua kasus kematian DBD berasal dari Kecamatan Ngawen. Sementara itu sisanya di Kecamatan Gantiwarno, Juwiring, Kebonarum, Pedan dan Polanharjo, masing-masing satu orang. (Agus SM)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.