Pelindo Teluk Nibung Buka Kembali Pelayaran, P4MI Siap Tumpas Human Trafficking

Editor : De Ola

Tanjung Balai, (JMG) – Pihak P.T. Pelindo Cab. Teluk Nibung pada 8 Pebruari lalu kembali buka pelayaran melayani rute Pelabuhan Port Dickson Malasyia ke Pelabuhan Internasional Teluk Nibung Tanjungbalai dengan kapal Ferry MV Indomal Empire.

Dengan dibukanya kembali pelabuhan penumpang Teluk Nibung Tanjungbalai, diperkirakan akan bertambahnya arus penumpang dari dan menuju Malaysia. Selain wisatawan, pelabuhan tersebut juga sebagai akses keluar masuknya WNI yang menjadi Pekerja Migran Indonesia di negara jiran Malaysia.

Koordinator beserta Staf P4MI Tanjungbalai foto bersama dengan Awak Media

Guna menekan praktek perdagangan manusia atau yang disebut human trafficking oleh oknum berkedok penyalur tenaga kerja migran, Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Pos Pelayanan dan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P4MI) Tanjungbalai melakukan registrasi data para pekerja migran yang keluar dan masuk melalui pelabuhan tersebut.

Ditemui dikantornya pada Senin (13/02/23), Enceng Supiyanto, SE. Koordinator P4MI UPT BP2MI Sumut di Tanjungbalai didampingi Stafnya Guntur Tulus Simanjuntak, SE. kepada Jejak77.Com. mengatakan, bahwa BP2MI memiliki tugas dan fungsi memberi pelayanan dalam rangka perlindungan kepada seluruh pekerja migran, baik sebelum, selama maupun setelah bekerja.

Menurut pria yang lahir 55 tahun yang lalu ini, P4MI juga bertugas melakukan pendataan terhadap seluruh Perusahaan Penyalur Pekerja Migran Indonesia (P2MI) atau dulunya disebut PJTKI resmi yang ada di wilayah kerjanya, yang meliputi Kota Tanjungbalai, Kab.Simalungun, Asahan, Batubara, Labuhan batu, Labura, Labusel hingga Palas dan Paluta.

Lebih lanjut Enceng menerangkan, semenjak pelabuhan penumpang Teluk Nibung dibuka, P4MI mulai beroperasi di area pelabuhan tersebut, persisnys bersebelahan dengan penjualan tiket ferry. Melalui BP2MI, P4MI Tanjungbalai akan memberikan sosialisasi kepada para calon pekerja migran sebelum melakukan keberangkatan.

“Kalau melalui penyalur pekerja migran yang resmi, semua dapat kita data. Tapi kalau bagi masyarakat yang menggunakan paspor pelancong, ini yang agak sulit untuk kita deteksi. Bagi masyarakat yang ingin meminta penjelasan, dapat mendatangi Pos kita yang ada di pelabuhan”, terangnya.

Untuk menghindari calo atau agen penyalur tenaga kerja ilegal, masyarakat yang ingin menjadi PMI disarankan datang ke Disnaker yang ada di daerahnya terlebih dahulu, lalu dapat mendatangi P4MI untuk mendapatkan penjelasan.

“Kita tetap berkoordinasi dengan pihak Imigrasi maupun aparat penegak hukum dalam rangka perlindungan pekerja migran. Jika ada informasi terkait penyalur pekerja migran ilegal, akan kita tindak. P4MI siap sikat sindikat”, pungkasnya.
(TH/tb.1)

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.